"Can we kiss forever?"______
R
ani baru saja keluar dari kantin saat bunyi bel menggema. Berjalan sendirian di sepanjang lorong, tanpa perduli pada beberapa anak yang berlalu lalang mulai memasuki kelas. Rani hanya berjalan santai. Dia tak ingin terburu-buru. Toh guru yang mengajar di pelajaran pertama tidak bisa hadir hari ini dan sudah bisa di pastikan dia akan suntuk didalam kelas.
Langkah Rani terhenti bersamaan dengan tangan seseorang yang menariknya masuk ke ruang seni yang sudah pasti sepi dan hanya ada mereka berdua.
"Raka?"
"Hustt!" Rani tak habis pikir kenapa cowok itu membawanya kesini? Dan kenapa saat di sekolah? bagaimana kalau Aditsya tau? Atau ada seseorang yang melihat mereka tengah berdua dan memberitahu Aditsya? Sungguh Rani tak ingin sesuatu yang buruk terjadi.
"Kamu ngapain sih?"
Rani memandang heran Raka yang terus melihat ke arah luar dari balik kaca di samping pintu seperti tengah mengawasi keadaan. Membuat Rani tak mengerti akan sikap cowok itu.
"Ka?"
Dan Rani sekarang tau mengapa Raka menariknya masuk ke sini, saat bibir cowok itu menyentuh bibirnya, dengan lembut sebelum perlahan menggila saat dirinya membalas setiap gerakan Raka. Membuat perpaduan suara decapan yang terdengar apik di dalam ruangan yang kedap suara itu.
Rani terbawa suasana saat Raka menarik tangannya dan meletakan pada pundak cowok itu, dengan tangan Raka yang merangkuh pinggangnya semakin dekat.
Rani mendesah saat tangan Raka meremas bokongnya secara bergantian tanpa melepaskan ciuman yang tengah berlangsung.
Tangan Raka beranjak, meremas pinggul Rani lembut sebelum bergerak semakin naik menuju dua gunung kembar yang sangat pas di tangannya.Meremasnya sedikit kasar, Raka mengulas senyum saat Rani kembali mendesah di tengah pergulatan lidah yang tengah berlangsung. Membuka kancing seragam Rani, Raka mundur kebelakang saat Rani mendorongnya sedikit keras, saat dirinya ingin membuka kancing kedua seragam cewek itu.
"Stop Ka. Ini sekolah" Raka mengulas senyum miring.
"Aku harus pergi" Rani melangkah keluar dengan tangan yang mengancing kembali seragam nya.
"Sial" tak menunggu lama Raka ikut keluar. Menyusul Rani yang sudah sedikit berjarak.
Mempercepat langkahnya, Raka menggapai tangan Rani sebelum menarik tangan cewek itu. Membawa Rani yang sedikit memberontak ke atas roof top sekolah.
Rani mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Raka yang membawa langkah mereka menuju atap sekolah, namun sulit rasanya, dan entah kenapa terkesan sia-sia tenaganya tak sebanding dengan cowok itu.
Sampai di atap sekolah. Raka mengunci pintu masuk sebelum kemudian menarik Rani dan kembali mencium bibir cewek itu.
Rani yang sedikit terkejut dengan pergerakan Raka hanya diam tanpa membalas, membuat Raka menghentikan ciumannya.
"Ran? " Raka kembali melabuhkan ciuman pada bibir Rani yang sedikit membengkak. Namun masih tak mendapat balas membuat Raka gemas dan mengigit bibir bawah Rani sedikit gemas. Membuat cewek itu mendesah sebelum akhirnya membalas ciuman nya.
Tak ada pergerakan berarti ini murni ciuman. Rani yang larut tanpa sadar mengalungkan kedua tangannya pada leher Raka mengikis jarak yang ada, dengan Raka yang sudah kembali merangkuh pinggangnya. Membuat ciuman semakin dalam.
Menjauhkan sedikit kepalanya Rani menatap heran Raka yang mengulas senyum saat dirinya hampir kehabisan nafas karena ciuman cowok itu. Dan seolah Raka tak membiarkannya begitu saja, cowok itu dengan cepat kembali menciumnya, bahkan lebih liar dari sebelumnya. Membuat Rani hanya bisa pasrah dan mencoba mengimbangi permainan lidah yang cukup gila dari Raka.
_____
Umm aku udah ngasih tau belum kalo cerita ini gak bakal sepanjang Boyfriends?
Belum ya? Iya belum deh.
Jadi cerita ini cuma sekitar 15 atau 16 chapter. Dikit banget ya?
Maaf .
Aku gak mau buat cerita ini panjang soalnya, takut kalian bosen. Heheh.
Oke see you!
KAMU SEDANG MEMBACA
Raka
Short Story🔞🔞🔞 BOYFRIENDS SERIES 02 Males bikin deskrip 🤣 intinya baca dulu baru abis itu vote kalo bisa komen terus gulir kebawah baca sampe selesai. Raka only Raka