Raka______
Melepaskan ciumannya Raka menatap Rani dalam bersamaan dengan tangan cowok itu yang mengusap pipi Rani lembut dengan sesekali menyelipkan beberapa helai rambut Rani ke belakang telinga dengan perlahan. Walau tau itu akan sia sia karena angin terlalu kencang. Kalian harus ingat ini atap sekolah.
"Can we kiss forever? " Rani menggeplak lengan atas Raka kasar. Membuat cowok itu sedikit mengaduh tanpa melepaskan tangannya pada pinggang Rani yang masih berdiri tepat didepannya.
"We need to talk Ran" Rani mengangguk dia juga merasa perlu berbicara dengan cowok itu, lebih tepatnya mereka perlu membicarakan tentang semua ini.
Tak perduli baik atau buruk, semuanya harus dibicarakan. Tak perduli terluka atau bahagia mereka perlu bicara.
"Kita duduk disana!" Rani mengangguk, membiarkan Raka menggenggam tangannya sebelum membawa langkah mereka menuju dua kotak kayu yang tepat berada di tengah Rooftop.
Mendudukan diri, Rani menatap hamparan awan yang terlihat sama tinggi dengan para gedung di sana. Sebelum pandangan nya beralih pada Raka yang duduk dengan tangan cowok itu yang di jadikan tumpuan ke belakang.
K
embali menatap kedepan, Rani terdiam membiarkan Raka mengutarakan terlebih dahulu apa yang ingin cowok itu katakan. Karena sejujurnya dia juga bingung harus berkata apa, dan memulai dari mana. Semuanya terasa begitu membingungkan juga rumit dan dia tak mengerti semuanya. Seolah semuanya bergerak terlalu cepat dan dia belum bisa mengimbangi itu.
"Gwe sayang sama Lo Ran" Rani spontan menoleh, menatap Raka yang juga menatapnya.
"Tapi Gwe juga sayang sama Aditsya." Cowok itu kembali menatap kedepan, membiarkan Rani menatap wajah tampan cowok itu dari samping.
"Gwe bingung dan gak tau mana yang sayang sebagai temen dan mana yang sayang sebagai kekasih. Selama ini Gwe udah biasa hidup dalam bayangan Aditsya, Gwe seolah bergerak ngelilingin dia sebagai poros tujuan. Gwe udah terbiasa dengan Aditsya sebagai segalanya buat Gwe. Tapi kemudian Lo dateng. Kita tiba-tiba deket, Gwe juga gak tau gimana cara semesta bisa buat Gwe yang awalnya cuma pengen jadiin Lo temen sekarang malah buat Gwe ragu sama perasaan yang udah ada sejak dulu buat Aditsya. Gwe gak ngerti gimana bedain dan yang mana." Rani tertunduk sebentar, sebelum kembali menatap kedepan. Memastikan kalau dia bisa untuk ini, tanpa membuatnya semakin rumit ataupun semakin buruk.
"Lo mau kasih Gwe waktu buat mastiin kan? Gwe mohon Ran" Rani sedikit menggigit bibirnya pelan, menatap mata Raka yang menyiratkan kesungguhan.
"Aku kasih kamu waktu. Tapi gimana kalo akhirnya kamu tau kalau rasa kamu cuma buat Aditsya. Ka, aku sahabat Aditsya. Dia cantik dan kalian udah lama banget bareng bareng, aku tau itu. Tipis rasanya kalau aku berharap dan nunggu rasa kamu" Raka menggeleng.
"Tolong jangan bilang gitu Ran. Gwe emang udah biasa sama Aditsya tapi cuma Lo yang berhasil goyahin perasaan gwe ke Aditsya saat semua cewek ngecoba lakuin itu" Rani memutar matanya ke samping, mencoba untuk tidak menangis sekarang.
"Oke. Aku kasih kamu waktu. Aku faham, Aku pergi" melepaskan tangan Raka dari tangannya. Rani beranjak berjalan menuju pintu keluar sebelum suara Raka membuat langkahnya terhenti.
"Ran!"
Rani menoleh, menatap Raka yang kini telah berdiri dengan tatapan bingung cowok itu.
"Can we huging before you go?" Rani menghembuskan nafas pelan, berusaha bersikap tenang sebelum akhirnya mengangguk, membiarkan Raka berlari ke arahnya. Membiarkan cowok itu memeluknya erat bersamaan dengan dirinya yang membalas pelukan cowok itu sama eratnya.
Membiarkan angin yang berhembus sedikit tergesa ikut memeluk mereka yang seolah meresapi perasaan masing masing.
_____
Ini terlalu singkat ya?
Gak papa kan? Ah gak papa dong!
Yok follow akun ini dulu.
See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
Raka
Historia Corta🔞🔞🔞 BOYFRIENDS SERIES 02 Males bikin deskrip 🤣 intinya baca dulu baru abis itu vote kalo bisa komen terus gulir kebawah baca sampe selesai. Raka only Raka