14 : Pengakuan Raka dan Kejujuran Aditsya

190 5 0
                                    


Raka

_______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______

Raka tau mungkin ini terlalu cepat, Raka juga tau kalau hatinya masih meragu namun dia tak bisa membohongi kalau perasaannya untuk Aditsya sudah hilang perlahan walau tetap saja ragu itu masih ada tapi biarlah ini dia lakukan.

150 anggotanya tengah berada di Markas itu pun karena dirinya yang menginginkan mereka untuk hadir walau tak mewajibkan itu, dia yakin keputusannya ini bukan hanya sekedar pengalihan atas rasanya pada Aditsya yang mulai berkurang, dia yakin kalau rasanya untuk Rani adalah benar adanya. Dia menyukai cewek itu dan dia ingin Rani menjadi miliknya.

Berdiri tepat didepan 150 pasukannya Raka membawa serta Rani yang nampak sedikit gugup, dia tau cewek itu tak biasa dengan anggotanya yang jauh lebih banyak dari yang biasa cewek itu lihat.

"Semuanya. Hari ini Gwe mau ngasih tau kalian plus ngungkapin perasaan Gwe sama cewek yang Gwe sayang di samping gwe ini." Semua bersorak heboh dengan tepuk tangan yang meriah.

Raka memiringkan tubuhnya, menggenggam tangan Rani, juga menatap cewek itu lekat dengan lembut.

Semua hening, tak ada yang berkata seolah membiarkan Raka mengutarakan perasaan cowok itu dengan hikmat.

"Ran, Gwe tau perkenalan kita singkat dan gak ada romantis-romantisnya tapi jujur walau sesingkat itu Gwe gak bisa berhenti buat mikirin Lo. Lo selalu ada di samping gwe bahkan saat kita gak ketemu gwe ngerasa lo deket." Raka menjeda kalimatnya, cowok itu menggenggam tangan Rani semakin erat.

"Gw- aish Aku mau kamu jadi pacar Aku dan terus sama juga nemenin aku kamu mau kan?" Rani menatap Raka sama dalamnya sebelum kemudian menangguk pelan dengan diiringi tepuk tangan meriah dari semua anggota yang ada.

Tepuk tangan berhenti tapi tidak dengan tepuk tangan dari seseorang yang datang membelah kerumunan semua anggota yang ada.

Aditsya.

Raka menatap cemas wanita yang datang itu. Suasana yang semula diliputi bahagia kini seolah berubah menjadi cemas saat wanita yang kini sudah berdiri didepannya dan Rani itu tersenyum remeh.

Dengan tangan yang dilipat didepan dada seolah semuanya tak berarti untuk wanita itu.

"Han-um Aditsya, kamu ngapain disini?" Raka hampir saja kembali menyakiti Rani yang baru saja resmi menjadi kekasihnya.

Aditsya mengalihkan sebentar pandangannya sebelum kembali menatap pasangan didepannya datar.
Dengan senyum remeh yang terlukis apik di wajah wanita itu.

"Bagus ya?" Aditsya menatap Raka yang nampak cemas dari sorot mata cowok itu.

Mengalihkan pandangan Aditsya menatap Rani yang tertunduk takut, mendekat wanita itu semakin membuat Rani menunduk.

RakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang