Raka
Nino
Let's follow this Account!
______
Raka memutuskan untuk mengikut sertakan Nino kedalam upaya pencarian cowok itu tentang latar belakang siapa Aditsya sebenarnya. Walau dia sedikit ragu tentang hal ini. Karena sejujurnya dia tak tau apa dengan ini hubungannya dan Aditsya akan kembali baik atau justru semakin memburuk.
Juga Raka sedikit ragu. Bagaimana kalau memang hubungannya dengan Aditsya bisa membaik, apa dia harus melepas Rani begitu saja, saat hatinya mulai terisi dengan cewek itu? Dan bagaimana kalau sebaliknya? Hubungannya dengan Aditsya memburuk dan mereka benar benar selesai apa bisa dia melepas wanitanya itu? Jujur dia masih menyayangi Aditsya.
Tapi mungkin sekarang dia harus memfokuskan diri untuk mencari tahu terlebih dahulu. Biarlah itu akan Dia pikirkan nanti. Raka harap, Nino bisa membantunya. Dia percaya Nino adalah orang yang handal, dia juga yakin wakilnya itu bisa dipercaya.
Pintu kamar khusus Raka terbuka menampilkan figure Nino Yang masuk dengan gaya khas cowok itu. Ponggah.
Raka menatap cowok itu dingin, dalam hati dia berharap pada Nino penuh.
"Gimana?"
"Boss..."
"Apa? Lo dapet informasi kan?"
"Dapet Boss tapi..."
"Tapi apa? Ngomong!"
"Tapi semua sama Boss"
"Gwe gak ngerti maksud lo."
"Semua informasi cuma ngasih tau latar keluarga Aditsya Boss, cuma keluarga dan pekerjaan nyokap bokapnya" Raka berdiri spontan
"Gak mungkin Lo gak dapet info lain kan No? Lo bilang ini gampang buat Lo?"
"Gwe udah nyari Boss cuma itu yang gwe dapet. Aditsya, nyokap bokap nya dan kerjaan sama hobby Aditsya doang. Dia ketutup Boss" Raka menggeleng dia tak mengerti lagi harus dimana dia mencari informasi tentang Aditsya.
Sudah satu minggu dia mencari, bahkan semua informasi sudah dia teliti tapi tetap saja hasilnya hanya info singkat yang sudah Raka ketahui dari awal dan itu bukan yang dia cari. Dia mencari informasi yang bisa dia gunakan untuk kembali pada Aditsya, setidaknya dia bisa buat wanita itu luluh dan kembali padanya.
Namun sia-sia! Semuanya sama, tak ada bedanya. Informasi yang dia dapat hanya omong kosong yang dia tau. Percuma. Sekarang semuanya terasa percuma.
Dia tak akan bisa kembali pada Aditsya, dia dan wanita itu tak akan ada lagi kita. Mereka usai. Mereka selesai. Dan Raka tak tau harus melakukan apa lagi. Dia sudah runtuh. Dia menyerah.
Pintu kamar khusus itu terbuka lagi, kini menampilkan figure Rani dengan tampilan sederhana cewek itu, yang mendekat dan menjatuhkan tangannya guna mengusap wajah Raka yang nampak lelah dan frustasi.
"Kenapa Ka?" Raka tak menjawab cowok itu mengisyaratkan Nino agar pergi.
Membiarkannya berdua bersama Rani yang dirasa datang tepat waktu, atau memang dia dan Rani berjodoh?
"Aku gagal Ran. Gak ada apapun yang aku dapet buat balikin semuanya" Rani sedikit tak mengerti, dia hanya membiarkan Raka memeluknya sebagai penenang.
"It's oke Ka. Semuanya bakal baik baik aja"
Melepaskan pelukan Raka menatap Rani dalam, dengan tangan yang mengusap wajah Rani lembut.
"I need you"
Rani tau ini. Dan dia sudah bilang kan? Bahwa tak perduli sesakit apapun dirinya, dan apa arti dirinya dimata Raka. Dia tak akan meninggalkan cowok itu apapun yang terjadi.
Menangguk Rani membiarkan Raka memulai dengan bibir cowok itu yang menyambar bibirnya lembut perlahan. Rani mengambil bagian, cewek itu ikut mengimbangi permainan bibir Raka yang lambat namun intens, membuat Rani terbuai hingga tak sadar kini dirinya sudah jatuh di atas ranjang dengan Raka yang berada di atasnya tanpa melepaskan panggutanyang tengah berlangsung.
Rani memejamkan mata, menikmati setiap decapan juga sentuhan yang Raka berikan.
Mendorong dada Raka sedikit kasar, Rani menatap Raka yang juga menatapnya lembut dengan usapan yang cowok itu berikan pada pipinya.
"For Everything... thank you so much Rani" Rani mengangguk pelan dengan senyum manis yang cewek itu tampilkan bersama kecupan dalam yang Raka berikan pada keningnya sebelum turun pada kedua matanya, turun lagi pada hidung sebelum kembali keduanya saling melumat lambat.
Tangan Raka tak tinggal diam, bergerak pelan mengusap dada Rani yang masih tertutup baju, mengusapnya pelan sepalan bulu. Bahkan Rani tak sadar kemeja lengan panjangnya sudah tergeletak di lantai.
Raka bergerak turun, tangan usapan yang tak lepas dari setiap lekuk tubuh Rani yang kini sudah berada di bawah kendali, mendamba sentuhan cowok itu lagi dan lagi.
Raka memejamkan matanya, dia tau dia masih memiliki keraguan dalam hatinya namun semua itu tak ada artinya. Semua seolah sia sia di matanya sekarang.
Hubungan yang dia jalin dengan Aditsya yang seolah tak berarti di mata wanita itu berhasil membuat Raka meragu. Dia tak mengerti mengapa Aditsya mudah sekali melepaskannya dan seolah menganggap semua ini tak berarti apa apa untuk wanita itu?
Raka tau dia hanya manusia bisa tak terlalu sempurna juga tidak kaya tanpa harta dari orang tua, tapi apa hanya dengan itu alasanya?
Raka menggerakan miliknya perlahan, memasuki Rani dengan pelan seolah ini adalah pertama kalinya untuk dia juga Rani yang mendesah nikmat menikmati setiap detik yang mereka lalui dengan mata yang sesekali memejam.
Raka tak menutup mata, dia juga tau kalau dia melukai Rani dengan atau tak disengaja dan Raka juga tau cewek itu menangis dibalik senyum yang selalu terlukis.
Tapi mau bagaimana? Bahkan setelah mereka melakukannya, dia masih dirundung ragu. Dan Raka membenci hatinya yang bodoh dan tak berdaya ini.
"More...ahh.."
"You so nice Ran.."
Bahkan saat pelepasan itu terjadi, Raka masih tak mengerti hatinya yang terus meragu.
_____
Gila gak sih si Raka? Aku yang nulis gedeg sendiri masa Hahah
Enjoy it gays
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Raka
Short Story🔞🔞🔞 BOYFRIENDS SERIES 02 Males bikin deskrip 🤣 intinya baca dulu baru abis itu vote kalo bisa komen terus gulir kebawah baca sampe selesai. Raka only Raka