Hari ini Chara sengaja berangkat ke kampus diwaktu yang agak mepet, ia menyuruh Nichele berangkat terlebih dahulu.Dirinya berpikir keras bagaimana caranya berangkat ke kampus di saat ia sudah tak punya muka didepan banyak mahasiswa. Dan akhirnya ia menemukan sebuah ide cemerlang, yaitu memakai hoodie oversize berwarna hitam lengan panjang, memakai topi serta masker untuk menutupi wajahnya. Dengan penampilan seperti itu ia berharap semoga tidak ada yang mengenalinya.
Orang-orang menatapnya aneh, bagaimana tidak ia berjalan tergesa-gesa sambil menunduk. Namun ia tidak peduli dengan tatapan yang orang-orang tunjukan padanya.
Sampai dikelas ia baru membuka topi dan maskernya. Teman-teman sekelasnya menatap Chara heran. Sedangkan Nichele hanya tertawa kecil.
'Ada-ada aja ni anak,' batinnya.
Setelah jam perkuliahan selesai Chara dengan cepat memakai topi dan maskernya. Dirinya akan kembali ke asrama, ia jera pergi kekantin. Bukannya takut, hanya saja ia malu setelah kejadian kemarin. Setelah semua teman kelasnya keluar, barulah ia keluar.
Saat break dua puluh menit sebelum masuk jam mata kuliah selanjutnya pun ia tetap di kelas tanpa keluar-keluar, melakukan apa yang bisa dilakukan untuk menghilangkan rasa bosannya. Untung saja ia membawa roti isi dan sebotol air minum, jadi ia bisa ngemil untuk mengganjal perutnya.
Chara berjalan keluar kelas, namun saat melangkah keluar kelas ada yang menghalangi jalannya. "Permisi, saya mau lewat," ucapnya dengan sopan. Ia tidak tahu siapa yang berdiri didepannya karena ia berjalan sambil menunduk.
Orang itu masih menghalangi jalan Chara, ia tidak bergerak sedikitpun.
Chara menghela nafasnya. "Permisi, saya sedang buru-buru," ujarnya kembali.
Orang itu mendengus. "Gue masih ada urusan sama lo," ucapnya ketus.
Secara spontan kepala Chara terangkat, ia mengenal suara ketus itu. Apa lagi kali ini? Kesalahan apa yang sudah ia perbuat sehingga ia di hampiri begini? Apakah orang itu tidak bosan mengganggunya?
"Apa lagi sih, Kak?" tanyanya kesal. Bagaimana ia tidak kesal disaat dirinya tidak salah apa-apa tiba-tiba di labrak.
Orang itu mendelik. "Berani ya lo sama gue?"
"Bukannya saya kurang ajar ya, Kak tapi masalah kita udah selesai kemaren. Saya lagi buru-buru, tolong Kakak minggir sebentar," pungkas Chara, ia mengubah gaya bahasanya ketika berbicara karena sudah sangat muak pada senior itu.
Flynn menatap tajam Chara. "Berani banget lo nyuruh-nyuruh gue minggir."
Chara kembali menghela nafasnya, baiklah ia akan mencoba bersabar. "Lalu Kakak mau apa?"
"Gue gak terima ya temen-temen gue belain lo mulu. Lo harusnya sadar, posisi lo itu cuma anak baru di kampus ini. Dan beraninya lo masuk kedalam circle kita dan bikin temen-temen kita selalu berpihak sama lo!" ketus Flynn sambil menunjuk-nunjuk wajah Chara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Destiny
Romance"Takdir memang tidak bisa ditebak oleh manusia, hanya Tuhan lah yang tahu." Seorang remaja imut yang baru pindah dari luar negeri yang niatnya ingin berkuliah dengan tenang di kampus barunya dan ingin meraih cita-cita nya menjadi sarjana untuk memb...