🔞
CW: Marure content, explicit, pemaksaan, dibawah pengaruh obat, bertindak dibawah kendali diri.
(Setelah membaca warning di atas bagi yang tidak nyaman boleh di skip aja)
Malam ini malam minggu, Marva sudah siap dengan pakaian santainya, ia akan ke cafe tempat Flynn mengajak mereka untuk bertemu. Tidak tahu kenapa tiba-tiba anak itu mengajak mereka bertemu.Setelah pernyataan dari Flynn yang mengatakan menyukainya, temannya itu nampak menjauh dan tidak ikut bergabung lagi dengan teman-teman yang lain. Dirinya pun mencoba tidak peduli dengan ucapan Flynn, mungkin anak itu ingin mencari pembelaan saja karena tidak ingin disalahkan dan untuk menarik simpati darinya. Ya, mungkin saja.
Marva membela dan berpihak pada Chara itu ada sebabnya, menurutnya memang Flynn sendiri yang mencari masalah dan terus memojokkan anak manis itu. Ya sebenarnya ia bisa saja untuk tidak peduli dan membiarkannya, tapi ia tidak sampai hati melihatnya. Chara terlalu baik untuk mendapat perlakuan buruk dari Flynn. Sama satu lagi, ia memihak pada Chara hatinya yang menyuruh. Benar seperti tebakan Flynn, bahwa dirinya menyukai Chara dan benar apa yang Jero katakan jika ia memang jatuh hati pada anak manis itu.
Entah kenapa perasaan suka itu timbul begitu saja dihatinya, padahal Chara tidak mencoba mendekati ataupun menarik perhatiannya. Anak manis itu tersenyum manis dengan binaran matanya yang polos mampu membuat dirinya jatuh hati. Penampilan dan sikap Chara seperti anak kecil yang sangat lugu benar-benar menggemaskan dan lucu membuatnya ingin terus menatap kearahnya.
Dalam jangka waktu sangat singkat Chara mampu menimbulkan rasa asing dihatinya, rasa asing yang selama ini belum pernah ia rasakan saat melihat siapapun.
Marva mengambil kunci mobilnya dan segera turun ke basement, cafe tempat janjiannya dekat dengan hotel yang waktu itu dijadikan tempat perayaan aniversary Lucio dan Janne. Hanya butuh waktu sepuluh menit untuk sampai di sana.
Jero dan Gavril malas untuk ikut katanya, lebih baik mabar daripada ikut ke sana. Apalagi kekasih mereka tidak ikut membuat tingkat kemalasan mereka jadi bertambah.
Sejujurnya Marva juga malas, ia punya tugas yang harus diselesaikan, tapi mau bagaimana lagi? ia tidak bisa menolak karena bukan hanya berdua saja dengan Flynn -- ada Lucio, Janne, Julio dan Savva, mereka juga berteman sejak lama untuk menghargainya makanya ia menerima ajakan itu.
Sampainya ditempat tujuan Marva segera turun dari mobilnya dan masuk kedalam cafe. Flynn memberitahu lewat pesan jika meja pesanannya paling pojok, ia pun mengedarkan pandangan, netranya menangkap temannya itu melambaikan tangan kearahnya, ia pun menghampirinya dan duduk di kursi didekat Julio.
Julio dan Savva lebih dulu sampai sebelum Marva. "Eh si Luc mana, Marv?" tanya Julio.
"Jemput Janne dia," jawab Marva.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Destiny
Romance"Takdir memang tidak bisa ditebak oleh manusia, hanya Tuhan lah yang tahu." Seorang remaja imut yang baru pindah dari luar negeri yang niatnya ingin berkuliah dengan tenang di kampus barunya dan ingin meraih cita-cita nya menjadi sarjana untuk memb...