Malam diadakan perayaan anniversary Lucio dan Janne pun tiba.Chara sudah sangat manis dengan memakai kaos putih yang dilapisi zipper hoodie oversize berwarna mint dipadukan dengan celana jeans model straight warna putih.
Nichele juga sudah siap, ia memakai blouse navy dengan model leher V yang menampakkan tulang selangka juga sedikit dada bagian atasnya, ia memadukannya dengan celana skinny jeans hitam. Penampilannya malam ini terlihat elegan dan seksi.
Selesai menyemprotkan parfum, ia menoleh menatap Chara sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Tidak dapat berkata-kata melihat penampilan roommate-nya. Memang sangat manis dan menggemaskan, tapi mereka akan ke perayaan anniversary bukan mau jalan-jalan ke mall.
Yang di tatap hanya menampilkan ekspresi kebingungan. Mengapa Nichele menatapnya seperti itu? Apa ada yang salah dengan penampilannya?
"Nile, penampilan aku jelek ya?" tanyanya.
Nichele sontak menggeleng. "Gak kok, cuma ini kan mau ke acara penting harusnya pake baju yang kayak aku gini."
Chara menelisik penampilan Nichele, kepalanya menggeleng dengan cepat. "Gapapa aku gini aja." Dirinya tidak akan pernah mau memakai pakaian terbuka seperti itu karena sungguh tidak cocok dengan dirinya. Kedua orangtuanya juga melarang keras ia berpenampilan terbuka jika keluar rumah karena takut terjadi sesuatu pada dirinya. Ya, kedua orangtuanya memang overprotective, tapi itu semua untuk kebaikannya.
Nichele tidak bisa berkata-kata. Chara itu merupakan anak rumahan yang masih polos, ia jadi tidak tega mengajak anak manis ini ke tempat maksiat. Tapi mau gimana lagi, yang penting sesampainya di sana ia harus menjaga roomate-nya ini dengan baik jangan sampai menghilang yang nantinya bisa dibawa oleh orang asing, secara kan Chara itu sangat cantik dan imut.
"Yaudah kalo kamu nyamannya gitu. Ayo kita berangkat," ajaknya.
Chara mengangguk. Ia memasukkan ponsel kedalam saku hoodie yang ia kenakan. Uang sudah tersedia didalam case ponselnya, ia memang selalu menaruh beberapa lembar uang di sana agar lebih praktis saja dan tidak perlu lagi membawa dompet jika ingin keluar.
Janne berangkat lebih awal tadi, sebagai orang yang punya acara tentu ia harus lebih dulu ada ditempat acara. Rachal juga ikut bersama Janne, mereka berangkat menggunakan mobil Janne.
Nichele melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Tempat acaranya tidak jauh dari kampus mereka, hanya sekitar 20 menit perjalanan mereka pun sampai.
Dahi Chara mengernyit melihat gedung yang megah dan tinggi didepannya.
"Turun yuk," ucap Nichele.
Chara sontak tersadar. "Iya, Nile."
Keduanya pun turun dari mobil dan langsung masuk. Nichele menggenggam tangan Chara dengan erat, seperti ibu-ibu yang takut anaknya akan hilang di keramaian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Destiny
Romance"Takdir memang tidak bisa ditebak oleh manusia, hanya Tuhan lah yang tahu." Seorang remaja imut yang baru pindah dari luar negeri yang niatnya ingin berkuliah dengan tenang di kampus barunya dan ingin meraih cita-cita nya menjadi sarjana untuk memb...