Chapter two

469 43 4
                                    

Seperti yang sudah dikatakan Nichele, ia menempati ucapannya dengan tidak bergabung dengan temannya yang lain dan akan makan bersama Chara saat istirahat siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seperti yang sudah dikatakan Nichele, ia menempati ucapannya dengan tidak bergabung dengan temannya yang lain dan akan makan bersama Chara saat istirahat siang. Rachal juga ikut dengan mereka berdua, sedangkan Jero dan Gavril tetap bergabung dengan teman-temannya. Kedua pria itu bukannya tidak menyukai Chara, malah mereka sangat suka karena anak manis itu sangat imut. Hanya saja mereka tidak enak memisahkan diri dari teman-temannya yang terkesan tak setia kawan walaupun sebenarnya mereka sangat ingin.

"MENTANG-MENTANG ADA TEMEN BARU YANG LAMA DILUPAIN, GAK SETIA KAWAN BANGET!" celetuk Flynn tiba-tiba dengan nada yang tinggi, supaya seisi kantin mendengarnya.

"DULU AJA APA-APA SAMA KITA!" timpal Selen.

Seisi kantin menatap aneh keduanya, mereka berdua nyindir siapa?

Nichele dan Rachal yang tahu jika kedua orang itu menyindir mereka hanya diam tak peduli, terserah pada Flynn dan Selen saja. Berbeda dengan Chara yang merasa tidak enak hati, gara-gara dirinya kedua orang itu jadi kesal pada Nichele dan Rachal, ia tahu bukannya tak tahu. Di Amerika tempatnya bersekolah dulu saling sindir menyindir seperti itu kerap kali terjadi.

"MANA TEMEN BARUNYA SOK CAKEP BANGET, PADAHAL MAH BIASA AJA. MASIH ANAK BARU JANGAN SOK OKE, HARUS SADAR DIRI. BERANI BANGET SOK AKRAB SAMA SENIOR!" Flynn malah menyindir Chara karena Nichele dan Rashal tidak menggubrisnya.

"PADAHAL MASIH CAKEPAN GUE KEMANA-MANA TAPI GAK SOK OKE KAYAK TU ANAK BARU!" tambah Selen dengan senyuman sinisnya.

Perkataan kedua orang itu membuat emosi Rachal terpancing, ia menatap kedua temannya dengan tatapan tajamnya. Nichele yang melihat sang kakak akan meledak lantas langsung menenangkannya.

Chara juga ikut panik. Jangan sampai mereka bertengkar hanya karenanya. "Eum.. Nile, Kak Rachal, aku balik duluan ya ke asrama. Sorry ya, karena aku kalian jadi gak nyaman gini," ujarnya dengan menangkup kedua tangannya, bibirnya tersenyum getir. Lalu ia segera beranjak dari duduknya dan berjalan keluar kantin.

Jujur hatinya sedikit sakit mendengarnya perkataan kedua senior itu tadi. Namun mau bagaimana lagi? Itu sudah menjadi resikonya menjadi mahasiswa baru yang tak disukai oleh seniornya, terlebih ia sudah merebut teman mereka. Dirinya sadar jika ia salah, harusnya ia tidak makan siang bersama Nichele dan Rachal, kakak beradik itu harus makan siang bersama teman-temannya yang lain.

Suasana kantin jadi senyap setelah kepergian Chara.

Sejujurnya mereka para mahasiswa tidak menyukai Flynn dan Selen, mereka sampai heran kenapa Marva dan lainnya mau berteman dengan kedua orang itu. Cantik? Masih ada yang lebih cantik, berprestasi? Juga tidak. Kaya? Mungkin. Karena memang satu circle itu isinya anak pengusaha kaya raya semua, bau-bau uang. Makanya mereka semua masuk fakultas ekonomi dan bisnis, sebagai anak pengusaha ya harus melanjutkan bisnis orangtuanya. Dan mungkin dikarenakan sesama anak pengusaha kaya raya makanya bisa berteman dekat.

Beautiful DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang