Chapter eight

444 46 8
                                    

Di minggu keempat Chara berkuliah di sini, ia mereka tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di minggu keempat Chara berkuliah di sini, ia mereka tenang. Itu disebabkan Flynn tidak lagi mengganggunya. Waktu berpapasan dengannya, Flynn hanya menatapnya sinis kemudian membuang muka. Dirinya sangat bersyukur karena senior itu tidak mencari masalah dengannya.

Setelah kejadian di kantin tempo hari lalu ia tidak lagi ke sana, setelah jam perkuliahan selesai ia selalu kembali ke asrama untuk memasak sendiri di sana. Ingin menghindari Flynn, karena bisa saja nanti senior itu akan terpancing ketika melihatnya di kantin.

Namun hari ini, Nichele memaksanya untuk ke kantin. Ia ingin menolak tapi roommate-nya itu lebih dulu menarik tangannya, sempat juga melawan sampai terjadi adegan tarik menarik di depan koridor kampus. Mereka jadi bahan tontonan para mahasiswa yang berlalu lalang, orang-orang menatap mereka heran sekaligus tersenyum geli. Chara yang merasa malu pun akhirnya pasrah dibawa oleh Nichele ke kantin.

"Bosen tau Cha makan di asrama mulu," ucap Nichele sambil mengunyah makanannya.

"Aku engga, Nile. Lebih baik masak sendiri di asrama daripada harus ke sini," sahut Chara.

"Kak Flynn udah gak nyari gara-gara lagi sama kamu. Sekarang kamu aman, Cha." Rachal berucap dengan nada pelan agar orang yang bersangkutan tidak mendengarnya. Ia memilih untuk duduk dengan Nichele dan Chara hari ini tidak bergabung bersama temannya yang lain.

"Aku gak mau nanti dia kepancing karena ngeliat aku disini, Kak," tukas Chara juga dengan suara pelan.

"Udah gapapa, buktinya dia gak kepancing, malah santai aja itu sama temen sekelasnya." Nichele melirik sekilas Flynn yang duduk dengan Selen dan dua orang lainnya.

Setelah kejadian waktu itu, Flynn dan Selen pertemanan mereka memang merenggang. Kedua orang itu menjauh dari dari mereka.

"Aku cuma mau jaga-jaga aja, Nile." Chara hanya ingin menghindar dari bencana, ia tak mau nanti Flynn terpancing emosi ketika melihat dirinya.

Raut wajah marahnya Flynn itu sangat menyeramkan asal kalian tau, Chara kan jadi ngeri. Suara teriakan yang tinggi membuat telinganya berdengung, dan jangan lupakan mata senior itu yang seperti ingin keluar saat menatapnya. Seketika ia meringis membayangkannya.

"Oh iya, apa kamu jadi pindah, Cha?" tanya Rachal menganti topik obrolan mereka, suaranya terdengar serius. Dirinya maupun Nichele belum bertanya lagi persolan Chara jadi pindah atau tidak.

"Entahlah, Kak. Tapi kayaknya gak usah aja ya? Situasinya juga gak mendukung kalo aku pindah." Chara sebenarnya bimbang, mau pindah nanti ribet, belum lagi harus mencari alasan yang bisa meyakinkan kedua orangtuanya. Sejujurnya ia pun sudah mulai nyaman dengan suasana kampusnya. Ia senang dekat dengan Nichele, Rachal, Janne, baru-baru ini juga Savva sudah dekat dengannya.

"Nah itu bener, gak usah pindah aja, Cha." Nichele berucap riang memamerkan senyuman yang lebar.

"Setuju, kalo pindah juga ribet nanti," sahut Rachal membenarkan penuturan Chara, sebelumnya juga sudah ia katakan jika anak itu betulan mau pindah akan sangat sulit, lebih baik tetap bertahan di sini bersama mereka.

Beautiful DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang