Chara membutuhkan waktu yang lama untuk membersihkan dirinya. Air shower terus mengguyur membasihi tubuhnya diiringi dengan air mata yang mengalir membasahi pipinya, air matanya bercampur dengan air shower terjatuh membasahi lantai.Anak manis itu menangis sambil membersihkan tubuhnya.
Bergerak secara perlahan, sangat hati-hati saat menggosokkan badannya agar tidak menyakiti bagian bawah dan dadanya yang lecet. Sebenarnya ia takut untuk mengecek bagian bawahnya tapi bagaimana bisa ia membersihkan tanpa menyentuhnya? Matanya terpejam dengan erat mengatur nafas agar merasa tenang, lalu perlahan menurunkan tangannya. Mulutnya meringis ketika tangannya menyentuh bagian bawah tubuhnya yang lecet itu. Harus menahan rasa perih sambil terus membersihkannya, bibirnya yang bergetar digigit kuat.
Setelah selesai membersihkan diri, ia mengambil bathrobe yang sepertinya punya pemilik kamar untuk membalut tubuhnya.
Rachal menunggu Chara membersihkan diri didekat wastafel, ia menyenderkan punggungnya dan kedua mata terpejam. Sempat menawarkan bantuan namun ditolak oleh Chara, katanya bisa sendiri.
Saat tidak lagi mendengar suara guyuran air, Rachal membuka matanya dan berbalik melihat Chara sedang mengikat tali bathrobe. Ia pun berjalan mendekati Chara.
"Yuk, Kakak bantu." Rachal memegang pinggang Chara menuntunnya berjalan keluar kamar mandi.
Chara berjalan dengan langkah pelan, tangannya memegang erat lengan Rachal.
Pintu kamar mandi terbuka, ketiga orang yang ada dikamar langsung menoleh.
"Bawa Chara ke walk in closet, Kak. Itu pintunya," titah Nichele menunjukkan pintu di samping kamar mandi. Ia tahu karna kamar Jero pun sama seperti kamar milik Marva.
Rachal hanya mengangguk sebagai jawaban, dan menuntun Chara masuk kedalam ruangan itu.
Nichele meraih paper bag yang berisi pakaian Chara.
"Salepnya dibawa sekalian, Nile," suruh Savva sambil menyodorkan plastik bening di tangannya.
Nichele lantas mengambilnya. "Gue masuk ya, Kak. Kalian tunggu disini." Setelah mendapat respon berupa anggukan kepala, barulah ia masuk menyusul sang kakak dan roommate-nya.
"Cha, sebelum pake baju pake salep dulu ya, Kak Savva tadi nyuruh Bang Jul beliin salep buat kamu," ucap Nichele sambil membuka plastik bening di tangannya.
Chara hanya mengangguk dengan ragu, tak tahu harus merespon seperti apa. Namun dalam hati ia bersyukur karena mereka semua sangat perhatian padanya, ada disaat ia dalam keadaan tidak baik-baik saja.
Rachal mencari handuk kecil untuk mengeringkan rambut Chara, untung saja Nichele menyiapkan tadi sebelum kesini. Nichele membawa perlengkapan milik Chara dengan lengkap, dari baju, celana, underwear, handuk besar, handuk kecil, bedak bayi dan minyak telon. Biasanya setelah mandi Chara akan memakai bedak bayi dan minyak telon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Destiny
Romance"Takdir memang tidak bisa ditebak oleh manusia, hanya Tuhan lah yang tahu." Seorang remaja imut yang baru pindah dari luar negeri yang niatnya ingin berkuliah dengan tenang di kampus barunya dan ingin meraih cita-cita nya menjadi sarjana untuk memb...