30

1.2K 111 3
                                    

Chanisa terbangun ketika seberkas cahaya masuk dari jendela kamar .

Sekilas pandangan nya terasa kabur ,
Chanisa mengusap matanya berkali kali dan mencoba fokus .

Chanisa meraba ke samping ranjang,
Keningnya terlipat begitu tidak ada satupun yg berbaring selain dirinya .

"Jisung!"

Chanisa otomatis bangun dan mengambil posisi duduk ,
Dia melihat ke seluruh sudut ruangan mencari keberadaan sang buah hati .

Sebuah kamar yg sangat luar dengan dominasi warna hitam pada setiap perabotan dan dinding .

Chanisa buru buru turun dari tempat tidur dan saat ia akan berjalan meraih pintu, seseorang sudah lebih dulu membuka nya dan masuk ke dalam .

"Nona sudah bangun rupanya"
seorang pria paruh baya melempar senyum lembut kepada Chanisa .

Satu tangan nya memegang kenop pada pintu sementara tangan nya yg lain membawa sebuah kotak .

Untuk sesaat Chanisa merasa tersentuh karena untuk pertama kali dalam hidupnya ada seseorang yg menghargai keberadaan nya ,
Bahkan memanggil nya dengan nona .

Chanisa tidak pantas di panggil nona,
Walaupun usianya masih sangat muda,22 tahun , namun Chanisa telah memiliki buah hati yg lahir dari hubungan gelapnya bersama dengan sang mantan majikan ,Jeno .

Seolah tahu apa yg ada di pikiran Chanisa saat ini ,pria itu berkata dengan nada hangat.

"Putra nona baik baik saja, tuan sedang membawa nya jalan jalan ,
Mereka sebentar lagi pasti akan kembali"

Chanisa jatuh lemas di atas tempat tidur ,Chanisa Akhirnya bisa bernafas lega.

Kedua tangan nya menyentuh dada , Chanisa merasakan dentuman keras pada jantung beberapa saat yg lalu telah kembali normal .

"Tuan sudah menyiapkan pakaian untuk nona " pria itu memberikan sebuah kotak berukuran sedang kepada Chanisa.

"Tuan berharap nona akan memakainya"lagi lagi senyum hangat layaknya seorang ayah tersemat di wajah pria itu .

"Jika nona memerlukan sesuatu, jangan sungkan untuk meminta bantuan "

pria itu kemudahan menarik dari keluar dari dalam kamar , meninggalkan Chanisa sendiri dengan sebuah kotak berisi gaun sederhana ,namun terlihat anggun dan indah di pandang.

.
.
.














Taman kota

Seorang anak laki laki sebentar lagi genap berusia 6 tahun duduk tenang di atas bangku taman .

Kedua buah mata bergerak polos mengikuti keceriaan salah satu keluarga kecil yg yg tengah berpadu ceria .

"Gendong! Junghwan mau gendong ,yah!" Seorang anak lelaki dengan Tiada henti menarik narik celana sang ayah .

"Sini ayah gendong"si ayah tersenyum dan meraih tubuh kecil di snak untuk di gendong olehnya .

"Ibu ,aku mau es krim!" Anak lelaki itu kembali merajuk ,dan kali ini di tujukan kepada si ibu yg berdiri tidak jauh dari sang ayah .

"Junghwan mau es krim rasa apa?"si ibu bertanya lembut .

"Aku mau es krim rasa pisang!"balas di kecil dengan senyum ceria .

"Ayah juga mau es krim dong , bunda"
Si ayah ikut menyahut geli.

"Ih, ayah!"

Setelahnya hanya tawa bahagia yg terlihat di wajah mereka .

Lalu ada pula seorang anak yg tengah asyik bermain dengan teman sebayanya,dan lagi lagi jisung hanya bisa melihat dengan raut muka muram .

Because I Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang