Chanisa terbangun ketika seberkas cahaya masuk dari jendela kamar .
Sekilas pandangan nya terasa kabur ,
Chanisa mengusap matanya berkali kali dan mencoba fokus .Chanisa meraba ke samping ranjang,
Keningnya terlipat begitu tidak ada satupun yg berbaring selain dirinya ."Jisung!"
Chanisa otomatis bangun dan mengambil posisi duduk ,
Dia melihat ke seluruh sudut ruangan mencari keberadaan sang buah hati .Sebuah kamar yg sangat luar dengan dominasi warna hitam pada setiap perabotan dan dinding .
Chanisa buru buru turun dari tempat tidur dan saat ia akan berjalan meraih pintu, seseorang sudah lebih dulu membuka nya dan masuk ke dalam .
"Nona sudah bangun rupanya"
seorang pria paruh baya melempar senyum lembut kepada Chanisa .Satu tangan nya memegang kenop pada pintu sementara tangan nya yg lain membawa sebuah kotak .
Untuk sesaat Chanisa merasa tersentuh karena untuk pertama kali dalam hidupnya ada seseorang yg menghargai keberadaan nya ,
Bahkan memanggil nya dengan nona .Chanisa tidak pantas di panggil nona,
Walaupun usianya masih sangat muda,22 tahun , namun Chanisa telah memiliki buah hati yg lahir dari hubungan gelapnya bersama dengan sang mantan majikan ,Jeno .Seolah tahu apa yg ada di pikiran Chanisa saat ini ,pria itu berkata dengan nada hangat.
"Putra nona baik baik saja, tuan sedang membawa nya jalan jalan ,
Mereka sebentar lagi pasti akan kembali"Chanisa jatuh lemas di atas tempat tidur ,Chanisa Akhirnya bisa bernafas lega.
Kedua tangan nya menyentuh dada , Chanisa merasakan dentuman keras pada jantung beberapa saat yg lalu telah kembali normal .
"Tuan sudah menyiapkan pakaian untuk nona " pria itu memberikan sebuah kotak berukuran sedang kepada Chanisa.
"Tuan berharap nona akan memakainya"lagi lagi senyum hangat layaknya seorang ayah tersemat di wajah pria itu .
"Jika nona memerlukan sesuatu, jangan sungkan untuk meminta bantuan "
pria itu kemudahan menarik dari keluar dari dalam kamar , meninggalkan Chanisa sendiri dengan sebuah kotak berisi gaun sederhana ,namun terlihat anggun dan indah di pandang.
.
.
.Taman kota
Seorang anak laki laki sebentar lagi genap berusia 6 tahun duduk tenang di atas bangku taman .
Kedua buah mata bergerak polos mengikuti keceriaan salah satu keluarga kecil yg yg tengah berpadu ceria .
"Gendong! Junghwan mau gendong ,yah!" Seorang anak lelaki dengan Tiada henti menarik narik celana sang ayah .
"Sini ayah gendong"si ayah tersenyum dan meraih tubuh kecil di snak untuk di gendong olehnya .
"Ibu ,aku mau es krim!" Anak lelaki itu kembali merajuk ,dan kali ini di tujukan kepada si ibu yg berdiri tidak jauh dari sang ayah .
"Junghwan mau es krim rasa apa?"si ibu bertanya lembut .
"Aku mau es krim rasa pisang!"balas di kecil dengan senyum ceria .
"Ayah juga mau es krim dong , bunda"
Si ayah ikut menyahut geli."Ih, ayah!"
Setelahnya hanya tawa bahagia yg terlihat di wajah mereka .
Lalu ada pula seorang anak yg tengah asyik bermain dengan teman sebayanya,dan lagi lagi jisung hanya bisa melihat dengan raut muka muram .
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Love You
Short StoryTerlahir sebagai gadis yatim piatu , Chanisa Tamara selalu berharap ,kisah cinta nya layak nya seperti Cinderella. GS Remake dari novel :cinta sang majikan (karya :Eray Dewi Pringgo)