45

1.2K 92 0
                                    

Jeno berbaring terlentang sendirian,
Suasana begitu sunyi seolah dia seorang diri yg ada di sana .

Tidak ada suara selain hening, tidak ada yg menganggu.

Dia ada di mana?

Pelan pelan matanya membuka diri, jeno berbaring dalam kabut abu abu .

Satu tangan terangkat menyentuh dada, jantung nya tidak lagi berdetak,
Dia tidak bernafas.

Jeno bertanya dalam hati,
Apakah dia sudah mati?

Jeno duduk, tubuhnya kelihatan utuh
Tanpa cedera, lingkungan di sekitar nya tersembunyi oleh asap berawan .

Lantai tempat nya berbaring berwarna perak, tidak hangat ataupun dingin ,namun yg ada di sana
Hanya sesuatu yg datar dan kosong .

Kosong?tidak....tidak sepenuhnya kosong, Jeno mendegar suara lain .

Suara lain menjadi tanda bahwa dia tidak sendirian.

Jeno duduk, memejamkan alat pendengarannya, suara lembut di sertai tawa tiba tiba datang memenuhi gendang telinga nya .

Jeno mulai tidak nyaman karena suara itu berhasil menganggu pikiran Jeno .

Jeno ingin mendekati suara itu ,suara yg tanpa sadar telah menggugah rasa ingin tahunya .

Jeno berdiri memandang sekeliling,
Semakin lama dia memandang ,
Semakin banyak yg di lihat nya .

Sebuah atap kaca besar berbentuk kubah berkilauan di atasnya tertimpa cahaya matahari istana?

Apa dia ada di istana?

Jeno berputar perlahan di tempat, mencoba mencari tahu di mana suara itu berasal, namun saat dia berjalan mendekati suara itu , pagar besi warna hitam setinggi langit istana secara tiba tiba datang membentang ,
Menjadi penghalang baginya untuk memasuki sisi lain dalam ruang tidak berdimensi itu .

Sisi ruang yg lebih bercahaya dan terang berada tepat di depan mata nya, Jeno mencoba menjangkau,tetapi pagar itu menghalangi keinginan nya
untuk masuk .

"Jeno"

Suara berat seorang pria tiba tiba datang memanggil.

Jeno berputar ,Jeno melihat sosok tegap,sigap ,dan riang gembira memakai jubah panjang berwarna putih merentangkan kedua tangan kepada nya .

"Ayah tidak berharap bertemu dengan mu di tempat ini ,Jeno"

Tercengang, Jeno melihat ayah kandung nya berdiri di depan mata nya.

Johnny wilsan terlihat sehat dan bahagia .

"Ayah sudah meninggal, tapi kenapa...?"

Ada Nada sedih saat Jeno mempertanyakan hal itu .

"Ah ,ya" kata Johnny tanpa berbelit Belit .

"Kalau begitu apa aku juga sudah meninggal?"

"Ah" Johnny tersenyum lebar,
"Itu pertanyaan kan? Secara keseluruhan,ayah rasa tidak "

Mereka saling pandang , Johnny masih setia melempar senyum wibawa kepada Jeno .

"Tidak?" Ulang jeno.

"Tidak"Johnny berkata pasti .

"Tapi" Jeno menyentuh jantung nya sekali lagi ,tidak ada irama dan debaran di sana .

"Tapi jantungku tidak berfungsi lagi, ayah"

"Duduklah"

Johnny tersenyum kepada Jeno, dan Jeno terpana memandangi nya .

"Manusia perlu istirahat, begitupun dengan jantungmu ,nak" kata Johnny riang , dan mereka duduk diam selama waktu yg lama .

Because I Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang