42

971 83 0
                                    

Jantung Chanisa berdegup kencang ,
Tenggorokan tercekat setiap kali ia berdoa demi keselamatan Jeno dan jisung .

"Tolong selamatkan mereka ,tuhan,
Aku mohon"

Saat ini Chanisa hanya berjarak beberapa meter lagi dari posisi dua kekasih hatinya itu berada .
Bersama dengan pasukan khusus , Chanisa berjalan menyusuri hutan.

Beberapa menit lagi mereka sampai setidaknya itulah yg Chanisa dengar dari kepala polisi .

Setiap menit ,Chanisa merasa sengsara dan menderita .
Jantung nya tiba tiba berhenti dalam seperkian detik ketika mobil hitam yg beberapa waktu lalu membawa nya ke taman hiburan tepat berada di hadapan mata nya .

"Jeno"

Mereka telah berada di depan sebuah pondok tua .
Sunyi dan gelap, langit nya di penuhi oleh pohon pohon besar .

Chanisa menyentuh dada nya dan merasakan kehadiran dua orang yg telah memenuhi isi kepala .

Hatinya semakin gelisah ketika taeil  meminta nya untuk menunggu di luar .

"Tunggulah di sini" tegar taeil .

"Ti..

Saat Chanisa ingin melontarkan penolakan itu ,tiba tiba suara menakutkan itu datang .

DOR!

suara tembakan terdengar dari dalam pondok .

"TIDAK!"

Chanisa menjerit histeris ,Chanisa mendorong Tubuh taeil ,lalu berlari masuk .

Chanisa mengabaikan fungsi pendengaran nya dengan mempercepat langkah kaki .

"Chanie jangan!" Taeil mencoba mencegah,tetapi chanisa berlari lebih kencang dari dugaan .

"Masuk dan kepung setiap sudut rumah!"

Chanisa mendengar pimpinan dari pasukan khusus untuk mengikuti perintah nya .

"Tuhan ,tolong selamatkan mereka , kumohon"

Chanisa terus berdoa di antara langkah lebar nya memasuki rumah .

Chanisa berlari dan membiarkan air mata mengaburkan pandangan.

"Jeno" wajah jeno seketika muncul di mata nya .

Wajah tampan dengan bentuk rahang kuat dan keras , mata hitam, rambut yg senada dengan warna mata nyaris sempurna.

Jeno yg selama ini tersenyum terlihat tidak berdaya di mata nya ,semuanya di selimuti darah .

Matanya terpejam dengan kedua tangan memeluk putra tercinta nya ,jisung .

Langkah yg semula lebar mulai memelan ,Chanisa takut dengan pikiran buruk nya .

Matanya kemudian terangkat untuk melihat sosok yg menjadi penyebab semua ini ,Jaehyun berdiri dengan sebuah pistol di tangan nya .

"Jaehyun" Chanisa menggeram di antara suaranya yg tercekat .

Jaehyun terkejut dengan kedatangan Chanisa yg tiba tiba ,tetapi itu hanya sementara ,karena berikutnya senyum puas kembali menghiasi wajah nya .

"Chanie"

"Aku melakukan semua ini untukmu ,
Agar kita bisa bersama "

Jaehyun berjalan mendekati Chanisa ,
Kedua Tangan nya terlentang terarah kepada nya , senyum di wajahnya adalah luka bagi Chanisa .

"Aku mencintaimu, chanie" jaehyun meraih tubuh Chanisa dan memeluk nya seolah dia adalah kekasih yg telah lama hilang.

"BAJINGAN!" Chanisa menoleh pekikan jaehyun,lalu di tampar nya pipi pria itu hingga membekas .

Because I Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang