31

1.1K 101 0
                                    

Dua jam sebelumnya.

Jeno mengaktifkan bluetooth headset - handsfree- yg terpasang di telinga kirinya dan berkata dengan seseorang di seberang telepon.

"Aku ingin bertemu dengan mu" satu kalimat singkat keluar lalu berlanjut dengan mengucapkan lokasi pertemuan mereka .

"Restoran kota "

Setelah itu Jeno memutus panggilan nya secara sepihak dan kembali mengemudikan mobil dengan ekspresi tidak terbaca .

Tidak ada yg tahu apa yg tengah di pikirkan oleh pria itu selain sebuah amplop besar yg setia berada di genggaman tangan kiri nya .

Saat berada di lampu merah ,Jeno menoleh dan melihat wajah lugu sang putra yg tampak bahagia dengan mobil mobilan memang sengaja Jeno belikan untuk nya saat berada di taman kota .

Melihat senyum polos di wajah jisung membuat hati jeno menghangat.

Jeno berharap senyum bahagia itu akan terus setia menemani keseharian sang buah hati .

Ya ,Jeno benar benar berjarak bahwa doa tulus nya akan terlaksana suatu hari nanti .

"Tetaplah tersenyum" Jeno berkata lirih ,senyum menghiasi gadis wajah tampan .

Mulai hari ini jeno telah berjanji ,
Jeno akan melindungi jisung .

Jeno akan memberikan seluruh hidupnya untuk darah dagingnya tersebut, termasuk memberikan seluruh kebahagiaan kepada seseorang yg telah memenuhi ruang hatinya sejak dia masih menjadi pria Barbar....Chanisa .

Jeno menarik nafas dalam dalam, ini
Semua adalah kesalahan nya dan sekarang adalah waktu yg tepat untuk memperbaiki semuanya .

Jeno kembali memusatkan perhatian nya ke depan ,tidak membutuhkan waktu lama bagi jeno untuk sampai di sebuah restoran elit yg berada di kawasan ibukota .

Jeno melepas seatbelt yg berfungsi sebagai keselamatan berkendara ,lalu
Di pegang nya kedua bahu milik jisung .

"Tunggu ayah di sini, ayah tidak akan lama "

Jisung kecil mengangguk patuh dan melempar senyum ceria kepada Jeno .

"Iya ,ayah"

Sebuah jawaban yg menularkan senyum bahagia di wajah Jeno ,
Entah sudah berapa tahun jeno tidak tersenyum lebar seperti ini .

Jeno sempat melupakan bagaimana caranya tersenyum dan bahagia sampai dia bertemu dengan jisung dan.....Chanisa ,sumber kebahagiaan nya.

"Maafkan aku tuhan, Maaf sudah memberikan Luka kepada  mereka"

.
.
.

















Bedak , lipstik, dan gaun cantik telah di pakai seluruh nya oleh nana .

"Sempurna" Nana berkata kepada diri sendiri setelah melihat penampilan nya di depan cermin .

Nana sangat bahagia karena setelah sekian waktu yg lama ,Jeno akhirnya menelpon dan ingin bertemu dengan nya.

Nana akan menggunakan kesempatan ini untuk memikat jeno.

Melihat jam emas yg melingkar di pergelangan tangan kirinya ,Nana buru buru meraih tas branded keluaran terbaru dan keluar dari dalam kamar .

Nana sempat di buat kesal oleh pembantu bodohnya , chitta.
Karena untuk kesekian kalinya, wanita itu telah membuat kesabaran nya di puncak ubun ubun .

"Kenapa mobil nya belum siap? Aku memintamu untuk menyiapkan nya bukan?!"

"Maaf ,nona ,saya..." Chitta seperti biasa selalu memberikan alasan di balas dengan halauan tangan oleh Nana .

Because I Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang