Iyaaaa... tau kok kalo sekarang bukan hari Selasa. Lagi pengen aja update gak sesuai sama jadwal biasanya. Udah lama gak update juga karena akhir-akhir ini agak males buka aplikasi orenjiii... 😁 ✌🏻
Tanpa banyak ba bi bu lagi, ini dia... chapter kesekian, dari ceritaku yang gak jelas...
------- HAPPY READING -------
Jangan lupa vote & komen... 🦋 ❤️ 🦋 ❤️
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
*****
"Mama... Dipta tuh!" pekik Niskala sambil berlarian ke arah Arsya dan bersembunyi di balik punggung wanita itu. Siang yang terik, seharusnya menjadi waktu yang tepat untuk beristirahat atau bersantai di ruang tengah. Tapi keluarga ini justru dibuat heboh dengan ulah sepasang suami istri yang kini terlihat seperti tengah bermain kejar-kejaran.
"Ya ampun... kamu apain istri kamu?!" pekik Arsya sambil menatap putranya dengan galak.
"Dia gak mau makan, Ma... padahal ini es krimnya enak, rasa vanila. Dia kan suka rasa vanila, pas dikasih malah lari!" gerutu Dipta sambil mengambil satu sendok penuh es krim dan memasukannya ke dalam mulut.
"Ya kalau gak mau jangan dipaksa Niskalanya..." Arsya berusaha untuk menasihati putranya. Tapi seolah angin lalu, pria itu justru mengendap-endap, berusaha mendekat ke arah Niskala yang masih bersembunyi di balik punggung sang ibu.
"Apa ini ribut-ribut?"
"Papa... Dipta tuh..."
Kini Niskala beralih ke arah Ringgo dan mencengkram ujung kaos pria paruh baya di sampingnya dengan erat. Terlihat seperti bocah kecil yang mengadu ketika ada anak lain yang mengganggunya. Jangan penasaran bagaimana dengan ekspresi Dipta, karena kini pria itu mengernyit tak suka melihat tingkah istrinya.
"Kalian tuh ngapain sih? Ribut siang bolong!" tanya Ringgo sambil menatap ke arah Dipta dan Niskala bergantian.
"Pa... Niskala itu gak mau makan es krim vanila. Tapi sama Dipta dipaksa makan mulu dari tadi!" adu wanita itu sambil menatap ke arah kedua mertuanya dengan ekspresi memelas. Raut wajahnya berubah menjadi garang ketika beralih melirik Dipta yang berdiri tak jauh darinya, seolah memperingatkan jika Niskala akan benar-benar marah kalau suaminya masih nekat untuk mendekat.
"Lagian kamu juga! Kok tumben gak suka es krim vanila?" gerutu Dipta sambil beralih.
Kini Dipta mengalah dan lebih memilih untuk duduk di salah satu sofa sambil kembali menikmati makanan dingin itu dengan tenang. Sementara itu, Niskala mengernyit geli ketika melihat es krim tersebut masuk ke dalam mulut suaminya.
"Kamu gak enak badan? Kok gak mau makan es krim?" tanya Arsya yang kini menuntun menantunya untuk duduk di salah satu sofa yang berjarak agak jauh dari Ringgo dan putranya.
Niskala menggeleng yakin. Ia memang sehat dan bugar, tidak ada tanda-tanda akan terserang flu atau yang lain. Hanya saja ketika melihat Dipta mengeluarkan es krim itu dari dalam kulkas, suasana hatinya langsung anjlok dengan drastis tanpa sebab.
"Padahal tadi Dipta nawarinnya baik-baik loh, Ma, Pa!" gerutu Dipta sambil melirik istrinya yang balas menatapnya dengan sinis.
"Ya berarti Niskalanya emang lagi gak mau makan es krim, Dipta... gitu aja masa gak tau sih? Gak peka banget kamu jadi suami!" sungut Ringgo dengan gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER 100 [REVISI]
RomanceNiskala tak bisa menolak permintaan sahabatnya, begitu juga dengan Dipta yang terpaksa menikahi Niskala karena permintaan terakhir kekasihnya. Mereka sepakat akan menyudahi pernikahan ini setelah seratus hari kepergian Mita. Tapi seiring berjalannya...