Siapkan mental dan selamat menangis!
INI CERITA PERTAMA, BELUM BERSERIES-SERIES
Darah terus mengalir dari hidungnya. "Obat lo dimana? Lo mau gue antar ke rumah sakit?"
"Gue capek Ra, gue gak butuh obat. Obat gak bisa nyembuhin sakit gue."
"Lo gak a...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kalau lo ngerasa gak guna di dunia ini, yaudah jangan buat orang lain yang jadi susah!" -Rachel Syafana Denara-
oOo
Rachel menunggu Keano di depan lobi sekolah. Keano berjanji akan mengantarkannya pulang. Akan tetapi Rachel tak akan langsung pulang ke rumah, dia butuh inspirasi untuk tulisannya. Jadi, dia memutuskan untuk menghabiskan waktunya di perpustakaan kota.
Tinnn!
Rachel kira itu adalah klakson motor Keano, namun ternyata bukan. Itu adalah klakson motor milik Ran dan di belakangnya duduk manis Anna yang tak mengenakan helm.
"Lo nunggu siapa Ra?" tanya Anna.
"Keano," jawab Rachel.
"Anak itu jadi nganter lo?"
Tinnn!
Nah, baru kali ini adalah suara klakson motor Keano. "Iya itu di belakang lo."
"Gue duluan ya Na," kata Rachel.
Keano memberi helm pada Rachel. "Loh, ada dua helmnya?"
"Udah pake aja. Gak dapet dari hasil nyuri kok," kekeh Keano.
"Ra! Gue duluan!" Anna melambaikan tangannya.
Motor Ran perlahan menghilang. "Ayo sini gue pakein!" Keano memakaikan helm berwarna merah muda pada kepala Rachel dengan hati-hati.
Hati Rachel langsung berdisko begitu Keano selesai memakaikannya helm. Jika Keano terus seperti ini. Bagaimana rasa kagum Rachel padanya juga tak kian membesar! Kalau seperti ini dia sulit untuk sadar diri.
Keano mengetuk helm Rachel. "Hey malah ngelamun. Ayo naik."
Sepanjang perjalanan mereka tak ada kehampaan. Keano terus membuat tertawa oleh perkataannya. Kadar humoris Keano sangat tinggi, dia pasti selalu bisa mencairkan suasana. Dia juga pasti tak akan membiarkan suasana kaku ada dalam kehidupannya.
Bukan, bukan gombalan yang Keano ucapkan. Namun cerita receh yang dapat menggelitik perut. Cerita-cerita yang Keano ceritakan tak ada yang jayus sama sekali.
"Lagi nih lagi," ujar Keano.
"Kan ada guru yang nanya gini ke anak-anak muridnya. Yang mau masuk surga ayo berdiri!"
