Siapkan mental dan selamat menangis!
INI CERITA PERTAMA, BELUM BERSERIES-SERIES
Darah terus mengalir dari hidungnya. "Obat lo dimana? Lo mau gue antar ke rumah sakit?"
"Gue capek Ra, gue gak butuh obat. Obat gak bisa nyembuhin sakit gue."
"Lo gak a...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu ini lucu banget tahu Rey. Di luar sana orang-orang tahunya kamu kasar, bringas, galak tapi di rumah soft boy banget mana tipikal papah muda idaman banget."
oOo
"I'm done Na," jawab Ran.
"I'm done with Kayra and i will starting with you."
"Sure?"
Ran menarik lengan Anna untuk memeluknya. "Sure Anna."
"Ran, aku boleh baper enggak sih?!"
Ran tertawa. "Boleh lah, 'kan sama pacar sendiri."
"Iii lucu banget pacar akuuuu," ujar Anna gemas.
Anna mengeratkan pelukannya lagi kepada Ran. "Lebih lucu pacar aku," balas Ran.
Keduanya tertawa renyah sembari menikmati semilir angin sore dalam perjalanan pulang. Keduanya sangat berharap akan selalu seperti ini setiap saat dan dalam waktu yang lama.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••••
"Bundaaaaaaa, Rey boleh makan sepuasnya di resto Bundaaa enggak?" teriak Rey begitu memasuki rumahnya.
"Rey! Kalau masuk rumah itu salam dulu," omel Gea.
"Wah ada Tante Gea!"
"Rey!"
Rey menghentikan langkahnya sambil menyengir lebar. "Oh iya maaf kebablasan."
"Assalamualaikum semua, Rey pulang!" tuturnya sangat polos.
"Wihhh Tante Gea mau nginep kah?" tanya Rey karena melihat koper milik Gea.
