Chapter 6: Menjauh

95 24 2
                                    

Happy reading..

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Hate, Love-

Sudah sekitar satu bulan sejak pertemuan terakhirnya dengan gadis itu di hari MC terkahir mereka.
Hyunjin benar benar sudah tak pernah melihat gadis itu.
Sebenarnya ia tak begitu peduli, namun ada satu hal yang mengganjal di fikirannya.

...

Flashback on*

Hari itu adalah hari terakhirnya menjadi MC dengan kedua partnert yang menemaninya sejak 2 bulan kebelakang. Rasanya hyunjin menyesal karena dalam waktu se lama itu ia benar benar tak bisa mengendurkan sedikit gengsinya pada gadis dengan mata kucingnya itu.
Sejujurnya Hyunjin merasa ingin mengakhiri sikap dinginnya pada gadis itu. Namun hati dan otaknya benar benar tak sejalan.

Dan di hari terakhir ini pun ia sama sekali tak memberi senyuman pada gadis itu.
Entah kenapa ia jadi kesal pada dirinya sendiri.

Omong-omong sekarang Ia tengah berada di ruang tunggu straykids bersama membernya untuk istirahat sejenak.

"Eh Yeji sangat cantik ya hari ini" ucapan itu membuat lamunan Hyunjin membuyar.

"Benar cocok sekali pakaiannya"

"Senyumnya tak pernah gagal"

"Yeoksi uri dongsaeng"

Hyunjin diam diam mengepalkan tangannya. Entah kenapa rasanya ia tak suka mereka memuji Yeji seperti itu.

"Tidak bisakah kalian berhenti menyebut nyebut nama itu?!,"

"Bukankah sekarang kalian sudah ingat jika aku tak suka dikait kaitkan dengannya?! Mendengar namanya saja sudah cukup mengganggu telingaku!"

Semua lelaki itu terdiam melihat nada bicara Hyunjin yang terkesan dingin dan tajam.

Jujur saja ia benar benar tak tahu akan bereaksi seperti ini. Ia jadi terlihat berlebihan.

Dan karena ulahnya sekarang ruangan ini rasanya menjadi panas.

Lelaki itu memutuskan untuk keluar sejenak dari ruangannya meninggalkan para membernya didalam sana. Terdengar dramatis sekali memang. Hyunjin juga tak mengerti akan responnya barusan.

Namun langkahnya terhenti di luar ruangan kala melihat satu buket bunga tergeletak di lantai.
Ia rasanya tak asing dengan warna buket ini.

Lelaki itu meraih gagang buket, dan membuka kartu ucapan yang tersimpan diantara bunga.

Ternyata benar, buket dari itzy. Mereka memang belum memberi buket untuknya.
Tapi kenapa bisa ada di lantai?

Hyunjin meneliti setiap sisi buket itu. Ia mengernyit kala melihat kertas buket  bagian bawah yang ia pegang sedikit kusut.

Sebenarnya mereka ini niat memberinya buket atau tidak?

HATE, LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang