Chapter 14: overthinking?

97 23 4
                                    

Happy Reading...

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


- Hate, love -

"Bisakah berikan senyuman itu hanya padaku?"

Yeji membeku dalam pelukan Hyunjin, apa maksudnya lelaki ini?

Pelukan Hyunjin semakin mengerat, lelaki itu menjatuhkan kepalanya di bahu Yeji.

"Hyun-"

Tak sadar ada yang baru saja kembali untuk ke ruang latihannya bersama Yeji, tapi ia malah melihat kejadian tersebut.

Setelah beberapa detik Yeji baru menyadari kehadiran Yeonjun, ia refleks melepaskan dirinya dari pelukan Hyunjin.

"Oh Hyung, kalian mau latihan lagi ya? Kalau begitu silahkan, terimakasih Yeji aku pergi dulu" ujar Hyunjin pada kedua orang itu, lalu pergi setelah berpamitan.

Sementara Yeji masih nampak canggung dengan situasi ini, dia tak tahu harus merespon apa.

"Maaf jika aku mengganggu, aku hanya ingin mengambil tas ku untuk pulang-"

"Eh bukannya masih ada satu jam lagi ya?" Potong Yeji, dengan pertanyaannya.

"Iya Yeji, seharusnya begitu.. tapi aku tadi di telpon manajerku untuk segera pulang, kami memiliki pertemuan dengan pd-nim"

"Oh begitu ya, yasudah oppa terimakasih atas latihan hari ini"

"Sama sama Yeji, ini aku tadi memesan minuman, semoga kau suka"

"Wah terimakasih," Yeji tersenyum sembari menerima kantong plastik dari Yeonjun.

"Sama sama-"

"Ngomong-ngomong, apa benar Hyunjin itu- saudaramu?" Tanya Yeonjun, membuat Yeji menganga.

"Hah?"

Apakah sedari tadi lelaki itu berfikir bahwa pelukan Yeji dan Hyunjin adalah pelukan saudara?

Detik kemudian Yeji tertawa.

"Apakah aku salah?"

"Aniya aniya,"

"Eh katanya oppa akan pulang?"

HATE, LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang