Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-Hate, love-
"Lagi pula ya kau itu terlihat jelas Hyunjin, jika aku menceritakan tentang Seungmin dan Yeji pasti wajahmu begitu masam. Jadi ya aku ingin membuktikan saja bahwa curiga ku benar"
Sejelas itu ya? Tapi mengapa Yeji tak se-peka Han, Chan Hyung atau Ryujin?
Hyunjin menenggelamkan wajahnya di atas bantal putihnya.
Saat ini, lelaki itu tengah kusut gara-gara melihat vlive Yeji yang beberapa jam lalu di sodorkan oleh Han.
Memangnya ada apa di dalam vlive Yeji?
Awalnya Han memasuki kamarnya dengan antusias sembari menyodorkan gawai miliknya dengan tawa tertahan. Lantas Hyunjin bingung, 'kenapa sih anak ini?'
Akhirnya Hyunjin melihat layar ponsel Han yang menampilkan postingan siaran ulang Vlive Yeji beberapa Jam yang lalu. Loh, Hyunjin lupa tidak menyalakan notifikasi vlive Itzy di ponselnya. Jadi kan ia terlambat menonton siaran langsung Yeji.
Hyunjin masih menyimak ucapan random Yeji yang membaca beberapa komentar dan membalasnya. Tak ada yang aneh hingga menit kemudian Yeji membaca satu komentar yang menanyakan perihal marga Hwang. Satu kalimat yang membuat Hyunjin kusut dan Han tertawa puas.
"aku itu menganggap semua Hwang adalah saudara, maka dari itu aku selalu senang ketika bertemu dengan seseorang yang bermarga sama denganku."
Han tentu saja sudah memecahkan tawanya yang sempat ia tahan, dengan begitu puas dan terhibur melihat muka Hyunjin yang terlihat kusut.
"Bagaimana Jin, rasanya di anggap saudara oleh gebetanmu?," ledek Han, kembali tertawa.
Hyunjin menimpuk lelaki itu dengan guling miliknya, lalu segera bersiap menyerbu Han yang sudah ancang ancang berlari. Tibalah mereka kejar kejaran di dalam kamar, sampai akhirnya Han berhasil keluar dari kamar Hyunjin sembari berlari.
Alih-alih mengejar, Hyunjin malah menutup pintu kamarnya dan mengunci dari dalam.
Sial sekali Han! Lama-lama Hyunjin selalu di buat overthinking oleh Han.
_____
"Wah, views nya sudah sebanyak ini? Padahal baru 7 jam yang lalu" ucapan Yeji mengambil atensi dari member disana yang tengah memejamkam matanya usai latihan. Beberapa dari mereka sponyan mendekati Yeji untuk melihat apa yang baru saja Yeji katakan tadi.
"Daebak!" Yuna bergumam bangga atas pencapaian mereka.
"Malam ini kita harus makan besar sih" ujar Yuna.
"Perasaan kita makan makan terus? Setelah rekaman, lalu setelah syuting. Dan sekarang setelah rilis album?" Opini Ryujin.
"Benar juga ya" Lia menimpali dengan kekehan.
"Tak apa, kita bisa makan makan tapi jangan malam, lebih baik habis pulang dari sini saja. Dan harus dalam porsi secukupnya, karena kita akan sering tampil di media setelah ini" kata Yeji menengahi.
"Benar, aku tak ingin terlihat tembam" imbuh Chaeryeong di sertai keluhannya.
Hari ini adalah hari perilisan lagu baru mereka. mereka juga disibukkan dengan jadwal promosi di beberapa acara. Dan setelah siangnya sekitar jam 2 siang, mereka berlatih sebentar untuk menyempurnakan penampilan esok di acara musik.
pagi tadi Yeji kembali berpapasan di kantin perusahaan dengan Hyunjin, dan yang aneh lelaki itu kembali berbeda seperti memberinya senyuman atau memberi bow. yang begitu Yeji tak bisa memahami sama sekali isi kepala lelaki itu. Yeji sekarang tengah berada di rooftop perusahaan. Untuk menghirup udara lamat-lamat.
"Eonnie? Kau menyembunyikan sesuatu dari kami ya?"
"ouh Ryujinie, aku tak menyembunyikan apapun"
"Bohong! Kau fikir aku tak bisa melihat kegelisahan mu akhir akhir ini?,"
"eonnie ingat tidak ada yang boleh disembunyikan lagi kan di antara kita? cerita saja padaku kan siapa tahu aku bisa bantu ataupun meringankan sedikit fikiranmu yang menyimpan banyak hal sendirian"
"bukan begitu-" ah Yeji jadi tak enak. tapi memang sih dia sepertinya sudah terlalu bnyak menyembunyikan sesuatu dari membernya.
"hem, baiklah.. aku ingin meminta pendapatmu"
"bagaimana jika ada seseorang yang sebelumnya amat amat membencimu, lalu kini dia berubah menjadi sebaiknya, tapi dia kadang kembali seperti biasa. apa yang akan kamu lakukan?"
Diam diam Ryujin tersenyum diluar arah pandang Yeji. Gadis itu sengaja menjebak Eonnie nya sedari tadi supayan ia mau bercerita. Sebenarnya sudah sejak beberapa hari lalu Ryujin memancing Yeji untuk bercerita, namun selalu gagal dan untuk kali ini termyata berhasil.
"Eum.. ya aku akan meminta penjelasan akan sikapnya tersebut"
Yeji nampak melongo, jawaban yang tak pernah Yeji duga. Apakah ia harus menanyakan gerak gerik aneh tersebut pada Hyunjin? Bukannya apa apa, hanya saja nanti dia risih setelah tahu Yeji memperhatikan sedetail itu kan?
"Kenapa kau harus menanyakan hal itu?"
"Dari pada harus mencari jawabannya sendiri, lebih baik langsung bertanya pada sumbernya bukan?,"
"Lagi pula kenapa dia melakukan hal tersebut? Pasti ada muasalnya kan?,"
"Entah dia membenciku atau.. menyukaiku(?) Aku harus tahu apa jawabannya, supaya aku tau harus menyikapi orang itu bagaimana."
Benar. Karena itu Yeji jadi bingung harus menyikapi bagaimana. Apakah ia harus mencoba pendapat dari Ryujin?
___
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat pagi temen-temen😊 Dah lewat seminggu ya aku ga update, mohon maaf banget😔🙏 Dan untuk chap ini maap dikit bgt.
Oh iya, baru-baru ini saudara kita yang di Cianjur mengalami Bencana gempa bumi. Mari kita doakan semoga saudara-saudara kita di lindungi Allah SWT, di lapangkan dan di sabarkan hatinya. Buat temen-temen yang dapet informasi seputar Cianjur tolong jangan di telan mentah-mentah, mari kita telaah dulu lebih dalam sumbernya dari mana. Jangan langsung berkomentar dengan bahasa yang tidak pantas apalagi mendoakan yang jelek. Hati hati ya temen-temen, karena doa yang kita panjatkan akan berbalik pada diri kita sendiri. Makanya jangan asal doa yang jelek-jelek ya❤
Semoga Cianjur cepat pulih🤲
Semoga kita, aku dan teman-teman semua diberikan kesehatan💗
