Happy reading..
--HATE, LOVE--
Sedari tadi handphone nya terus berbunyi, entah dari panggilan masuk ataupun pesan. Dan Hyunjin sudah tau siapa pengirim atau penelpon tersebut, bahkan sebelum ia mengecek handphone nya sedikitpun.
Ya siapa lagi jika bukan Bangchan, atau membernya yang lain.
Sejak kemarin sore ia pergi tanpa memberitahu siapapun, Bangchan sudah menerornya dengan menelpon dan mengirimi pesan berkali kali pada Hyunjin. Namun dibanding menjawab atau mengangkat telpon tersebut, ia lebih memilih mematikan handphone nya karena berisik.
Ia juga masih marah pada mereka_ member membernya terutama Bangchan, yang menyembunyikan hal yang se-mengkhawatirkan itu.
Kini Hyunjin sudah berada di dalam lift, ia ingin pergi ke kantin di lantai bawah.
______
Setelah berhasil membeli buah yang dipesan Lia, juga beberapa makanan lain yang Yeji beli. Kini ia sudah siap untuk kembali ke ruangan Lia.
Yeji memijit tombol lift, lalu sejenak merapikan barang belanjaan ditangannya, sembari menunggu pintu lift terbuka.
Tatapan Yeji kini memandang kedalam lift yang sudah terbuka. Namun matanya melebar kala menemukan sosok pria yang cukup membuatnya banyak berfikir akhir akhir ini. Dan sosok yang sudah cukup ia hindari selama sebulan kebelakang.
"Tidak masuk?," Tanya pria itu ketika melihat Yeji yang masih mematung ditempat.
Yeji tak mengerti apa yang ada di dalam fikiran pria itu saat ini.
"Anyeonghaseo sunbaenim." Yeji membungkukkan badannya sedikit.
"tak usah. Aku bisa naik lift lain," lanjut Yeji, lalu segera melangkah meninggalkan lift tersebut yang masih terbuka dengan Hyunjin di dalamnya.
Namun belum sampai langkahnya menjauh, Hyunjin menarik lengan gadis itu cepat, membawanya masuk kedalam lift tadi.
Sontak Yeji sedikit terlonjak. Apa yang dilakukan Hyunjin benar benar tak terduga dan tak ada dalam bayangan Yeji.Pria ini sebenarnya ingin apa sih?.
Yeji menggerutu dari dalam hatinya.Sudah satu bulan perjuangannya untuk menjaga jarak dengan Hyunjin, tapi sekarang lelaki itu malah seenaknya memperlakukannya seperti ini.
Setidaknya pertemuan mereka selama ini selalu terjadi karena takdir ataupun kebetulan. Tapi setidaknya masih ada yang bisa mereka kendalikan.
Seperti sekarang.
Ketika ia dihadapkan dengan Hyunjin di dalam lift yang akan ia masuki, ia bisa memilih untuk menaiki lift lain, atau tetap menaiki lift yang sama. Itu adalah pilihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE, LOVE
أدب الهواة"Kata orang, benci dan cinta itu hanya beda tipis." Starting on 19.08.2022