Melati terpejam menikmati tiap sentuhan dari jemari kokoh nan lembut yang membalur tubuhnya dengan sabun lavender.
Jari-jari itu berasal dari telapak tangan milik lelaki yang berendam bersamanya dalam bathtub. Kumpulan busa sudah memenuhi permukaan air pada bak. Tubuh telanjang mereka berdua sudah mengilap dan licin. Melati dan si Om hanyut oleh gairah membara.
Melati duduk membelakangi; ia sengaja memberi kebebasan bagi Om untuk menggerayangi tiap inci tubuh moleknya.
"Kamu sangat cantik, Jasmine."
Melati mengulum senyum. "Lakukan apa yang aku suka, Om Bram," desisnya.
Jemari Bram menari-nari pada gumpalan sekal Melati. Ia meremasnya lembut, hingga pucuk dada Melati mengeras karena sudah terangsang hebat. Tonjolan merah mudanya sangat sensitif dan tampak menggoda. Bram pun beralih memilin-milin dan menarik gemas puting Melati. Perlakuan tersebut sontak membuat Melati mendesah lirih.
Sesuatu di bawah sana mulai berdenyut-denyut. Stimulasi pada puncak dadanya sungguh menghanyutkan.
"Om." Melati berbalik badan menghadap pada Bram.
Ia mengalungkan lengan pada leher Bram untuk saling beradu pandang. Melati merona; diamatinya wajah Sugar Daddy-nya yang rupawan, hidung mancung, dan sepasang mata monolid beriris gelap. Kemudian bibir merah delima yang sangat kontras dengan kulitnya yang seputih susu.
Tangan Melati turun demi meraba dada bidang Bram. Ia makin bernafsu karena meski sudah berkepala lima, tubuh Bram masih berotot nan atletis. Melati merasa beruntung, punya kekasih setampan Bramantya.
Jari Melati merosot terus ke bawah, sibuk mencari sesuatu yang liat dan keras milik Bram. Dan, sebuah tarikan melengkung pada kedua sudut bibirnya sontak bertambah lebar tatkala Melati menemukan apa yang dia cari.
"Udah bangun, ya?" goda Melati.
Bram menuntun jemari Melati agar memainkan batangnya.
"Mainkan, Jasmine."
Melati menurut.
Ia mengocok kejantanan Bram secara konsisten. Kulit telapak Melati mampu merasakan urat-urat menonjol yang menghiasi batang liat Bram. Akibat ulah Melati, Bram seketika mendesis kenikmatan.
Bram kembali memijat bukit kembar Melati, ia juga melayangkan ciuman liar pada bibir plum sang simpanan.
Mereka berdua saling bertukar birahi yang sudah meletup-letup.
Puas mencumbu bibir Melati, Bram beralih turun. Ia membungkuk untuk mengisap pucuk Melati yang keras menantang. Bram seolah bayi yang menyusu kehausan. Ada rasa pahit yang diakibatkan sisa-sisa sabun, namun Bram tidak peduli. Semua kalah oleh keseksian tubuh sang Sugar Baby yang dikenalnya bernama Jasmine.
Melati kian mendesah.
Dan, Bram sontak memojokkan Melati hingga ke sudut bathtub. Ia melebarkan kedua tungkai Melati agar leluasa menjamah titik intim di antara selangkangan.
"Ehmh!" Melati menggelinjang.
Jari Bram menguasai ambang liang hangat Melati. Telunjuk lelaki itu lihai menggesek biji sensitif yang bersembunyi di antara lipatan. Jemari Bram berputar di sana, kemudian menerobos masuk ke dalam, melesak pada mimpitan daging kenyal nan lembut.
"Oh, ya!" Melati merintih.
"Harder, Baby?" goda Bram.
Melati mengangguk kepayahan. "Ya, please," pintanya.
Bram menyanggupi. Ia intens memporak-porandakan milik Melati. Menyentuh area tersebut dengan cara yang sangat erotis nan memabukkan.
Tubuh Melati pun menegang dan gemetar. Gelombang kenikmatan makin menyengat hebat syaraf-syarafnya. Pinggulnya melengkung ke atas mengikuti permainan jari Bram. Hingga pada akhirnya Melati mengejan akibat serangan dari kedatangan the big O.

KAMU SEDANG MEMBACA
SUGARBABY
RomanceA dark romance story about marriage contract. (21+) bijaklah memilih bacaan yang sesuai dengan umur ♡ Iman yang masih ingin bersenang-senang selepas bercerai, memaksa seorang Sugarbaby cantik dan seksi untuk menjadi istrinya. Akan tetapi, seiring wa...