Hari Buruk

6.6K 526 15
                                    

"Ini kan yang tadi malam mau mukul Aron." batin Hazel menatap tidak suka ke arah Hendri.Ternyata mobil yang tertabrak adalah mobil Hendri.Dia melihat kondisi mobilnya.

"Aduh rusak parah ini."ucap Hendri sangat mengeluh, sedangkan Hazel melihat jam ditangannya.Dia benar-benar takut terlambat untuk kerja.

"Hm itu, aku benar-benar tidak sengaja karena memang mobilmu berhenti secara mendadak.Tapi tidak apa-apa aku akan menganti biayanya untuk kerusakan mobilmu,silahkan kirimkan nomor rekeningmu sekarang karena aku tidak bisa berlama-lama." ucap Hazel.

"Begitu ya cara istri kapten Aron menyelesaikan masalah." ucap Hendri membuat Hazel sedikit bingung.

"Lalu cara apa lagi untuk menyelesaikannya? aku tidak bisa memperbaikinya sendiri."ucap Hazel mulai kesal karena Hendri seperti sengaja memperlambat urusan mereka.

"Jadi dokter pribadiku saja." ucap Hendri dengan senyum sok asiknya, membuat Hazel sedikit muak melihatnya.

"Maaf banget nih ya, ini kartu namaku lengkap dengan nomor telepon dan tempat kerjaku.Kamu bisa langsung menghubungi untuk meminta biaya ganti rugi."ucap Hazel ingin kembali masuk ke mobilnya tapi lengannya di tahan oleh Hendri, spontan saja Hazel langsung menepisnya dengan wajah yang tidak suka.

"Yang sopan ya, jangan sentuh-sentuh seenaknya." ucap Hazel marah.

"Oh okey maaf, tapi aku mau pertangung jawabanmu dong jangan langsung kabur." ucap Hendri, membuat Hazel mengepal tangannya lalu dia mengambil ponselnya dan berniat ingin menelepon suaminya, belum sempat dijawab oleh Aron.Ponsel Hazel ditepis oleh Hendri dengan kasar hingga ponsel tersebut pecah.

"Heh, gila ya!" ucap Hazel mendorong Hendri dengan kesal dan melihat kondisi ponselnya yang pecah dan mati total.

"Impas kan, kamu bisa menghubungi aku untuk ganti rugi soal ponsel."ucap Hendri tersenyum menyeringai lalu berbalik untuk meninggalkan Hazel, melihat tindakan Hendri yang membuatnya sangat kesal, dia melepas sebelah sepatunya dan membidik kepala Hendri, lalu melemparnya tepat sasaran dikepala Hendri.Dia pun berbalik dan melihat ke arah Hazel yang sudah masuk ke dalam mobil.Dan kembali tersenyum kecil mengambil sepatu Hazel dan membawanya.

Saat melewati mobil Hendri, Hazel mengegas lebih keras menandakan dia benar-benar kesal.Lalu dia melihat kartu nama yang diberikan oleh Hendri, dan meremasnya dengan geram.

"Arghhh kenapa sih pagi-pagi seperti ini aku harus bertemu dengan orang yang sangat menyebalkan,dia pikir aku akan menghubunginya hanya untuk minta ganti rugi ponsel? jangan harap, sepuluh ponsel pun suamiku masih mampu untuk membelikannya.Nanti akan aku laporkan kepada Aron tentang tindakannya yang menyebalkan ini, tunggu saja." oceh Hazel sangat kesal.

Hampir dua puluh menit perjalanan, tiba-tiba mobil Hazel tidak mau hidup.Matanya membulat ketika melihat bensinya sudah habis, kecerobohan Hazel mulai kambuh.Dia tidak mengecek bensin mobilnya yang dari tadi sudah berkedip menandakan kalau sudah mencapai akhir.

"Ponselku mati, pom bensin juga jauh dari sini.Aku harus bagaimana, kenapa jadi seperti ini sih." keluh Hazel sangat bingung.Lalu dia keluar dari mobil,berusaha untuk mendorong mobilnya namun dengan tenaga Hazel,mobilnya sama sekali tidak bergerak.Semakin membuat emosi Hazel memuncak dia pun dengan kesal menendang mobilnya.

TIN TIN

Sebuah klakson mobil berbunyi dan menepikan mobilnya kepinggir, tentu saja itu mobil Hendri.

"Ada apa dengan mobilmu dokter Hazel." tanya Hendri.

"Bukan urusan Letnan Hendri, jadi silahkan pergi dari sini." ucap Hazel sangat ketus, dia benar-benar kesal kepada Hendri dan tidak mau bicara dengannya.

Kapten Aron 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang