Ragu

5.9K 560 31
                                    

Ara tertunduk mendengar ucapan ibu Wisnu.Dia tidak jadi masuk dan memilih meninggalkan ruangan Wisnu.

"Ibu ini bicara apa?sejak kapan Wisnu mau bermain-main dengan Ara."ucap Wisnu.

"Ara itu masih kecil, abangnya itu temanmu loh.Apa kamu tidak merasa aneh menjalin hubungan dengan gadis remaja seperti Ara?"ucap ibu Wisnu.

"Sudah dulu bu, kita kan menjenguk Wisnu.Jadi jangan membuatnya tidak nyaman." ucap ayah Wisnu menghentikan perdebatan mereka.

Diperjalanan Ara keluar dari rumah sakit tidak sengaja dia berpapasan dengan Hazel.Namun entah kenapa Ara tidak mengatakab apapun dan melanjutkan langkahnya, melihat itu Hazel menyusulnya dan berdiri tepat dihadapan Ara.

"Tadi mama telepon hari ini kamu harus ke kampus karena ada kelas siang ini,kakak antar ya."ucap Hazel.

"Aku bisa sendiri," jawab Ara.

"Kondisi kamu mungkin sekarang tidak baik-baik saja, daripada berbahaya membawa kendaraan lebih baik diantar."ucap Hazel terlihat khawatir melihat Ara yang dari tadi pandangannya kosong,mendengar pernyataan Hazel mata Ara menatap tajam kepda Hazel, secara tiba-tiba dia mendorong Hazel dengan sangat kuat.Tentu saja karena tindakannya yang sangat tiba-tiba membuat Hazel tidak bisa melindungi diri dan dia terjatuh cukup keras.

"Menjauhlah dariku, orang yang paling aku benci di dunia ini adalah HAZEL!" teriak Ara begitu kencang dan histeris tentu saja hal itu mengundang perhatian orang,setelah itu Ara langsung segera meninggalkan Hazel tanpa menolongnya.

"Aw,"rintih Hazel sambil memegangi perutnya.

Melihat itu ada dua perawat yang langsung membantu Hazel, dan membawanya ke ruangannya.

"Rasanya jadi nyeri sekali,"batin Hazel saat sudah duduk di ruangannya.

"Apa aku harus periksa saja ya?takutnya ada apa-apa." pikir Hazel, saat dia sedang bingung ingin periksa atau tidak.Tiba-tiba lamunannya terganggu karena ada suara ketukan pintu, dan terlihat Aron di depan pintu sana melambaikan tangan kearah Hazel diiringi senyumannya yang sangat tampan.Melihat itu dia langsung menghampirinya.

"Suamiku kenapa tampan sekali."gumam Hazel saat melangkah ke arahnya.

"Sudah selesai hari ini?"tanya Aron diiringi tangannya yang mengelus kepala Hazel.

"Sudah, kita liat kak Wisnu dulu ya." ucap Hazel lalu mengandeng tangan Aron.

"Iya,tadi di jalan aku melihat Ara membawa mobil dengan kecepatan tinggi,apa masalah mereka besar sekali kali ini?"tanya Aron.

"Kamu ngga lihat ponsel ya tadi?kan udah aku jelasin mereka memang bertengkar dan putus," ucap Hazel.

Tak lama mereka sampai di ruangan Wisnu, Hazel sedikit menahan langkahnya karena melihat ada orangtua Wisnu.Apalagi Ibunya Wisnu, ternyata hubungan ibu Wisnu dan Hazel tidak terlalu baik.Ibu Wisnu dari dulu tidak suka dengan kehadiran Hazel, karena memang perhatian putra dan suaminya terbagi lebih besar kepada Hazel, apalagi komandan Fano benar-benar mengurus dan menyangi Hazel layaknya putri mereka sendiri.Aron yang melihat komandanya langsung memberi hormat.

"Alah udahlah santai saja, masih saja formal sekali kalau bertemu." ucap Fano melihat Aron yang memberi hormat.

"Kak, gimana kondisinya?"tanya Hazel kepada Wisnu.

"Gapapa kok,"jawab Wisnu.

Mereka mengobrol bersama sangat asik antara Wisnu dan ayahnya, begitu pula Aron dan Hazel sangat menikmati mengobrol bersama karena memang mereka sudah sangat jarang bertemu.Terasa seperti diabaikan, ibu Wisnu langsung berubah moodnya dan meminta untuk pulang saja.

Kapten Aron 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang