CetakCetikCetakCetik
Suara berisik dari keyboard laptop berwarna putih yang ada gambar apel kegigit di bagian belakangnya. Sang empu rupanya masih sibuk berkutat di depan layar untuk mengisi data dirinya di kolom yang tertampil di sana. Padahal jam sudah menunjukkan pukul tengah malam, namun matanya masih terjaga untuk menyelesaikan misinya malam ini.
PENDAFTARAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS NEGERI KWANGYA 2022
BERHASILBegitu notifikasi tersebut muncul, Ia langsung menyandarkan punggungnya pada kursi. Lega rasanya, setelah bertaruh dengan ribuan manusia di seberang sana yang sama seperti dirinya. Belum lagi server yang bermasalah, membuat Ia harus berulang kali mencoba login akunnya. Dikarenakan bukan hanya 10 atau 100 orang saingannya, namun 1 kampus. Yang bisa di taksir jumlahnya lebih dari 1000 mahasiswa.
Gadis itu beralih melangkah ke ranjangnya, dan menghempaskan diri di sana. Akhirnya malam ini Ia bisa tidur dengan nyenyak dan menunggu informasi lebih lanjut terkait kelompok KKN besok pagi.
Iya, gadis bernama Winda itu baru saja mendaftarkan diri untuk Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa disingkat KKN melalui website resmi kampus. Saat ini Winda sudah masuk semester 6 di bangku perkuliahan, dan Minggu depan dirinya akan di kirim ke tempat antah berantah dengan kelompok yang belum Ia ketahui siapa saja untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.
Winda melihat langit-langit kamar, membayangkan bagaimana nanti KKN-nya akan berjalan, siapa saja teman-temannya, seperti apa tempatnya, hingga lama-kelamaan, matanya mulai terasa berat, kantuk rupanya sudah menghampiri. Dan akhirnya Winda pun terlelap.
Pagi harinya. Langit terlihat begitu cerah. Kicauan burung terdengar merdu. Dan salah satu rumah sudah terdengar ribut.
"ABAAANGGG!" Gubrak.
Winda mendobrak pintu kamar Kakak keduanya. Ia begitu terkejut melihat sang penghuni rupanya sudah bangun, terduduk di depan meja belajar dengan komputer dihadapannya serta mata yang memiliki kantung berwarna hitam. Terlihat sekali orang itu bukan sudah bangun, melainkan memang terjaga sepanjang malam. Kali ini bukan karena bermain game.
"Abang--"
"Gue udah tau." Kata Abangnya.
"Kenapa si lu pada? Pagi-pagi udah ribut aja."
Datang anak tertua dengan handuk yang melingkar di leher dan rambut yang masih basah, terlihat sekali dia baru mandi. Dirinya sudah terbiasa dengan keributan yang ada di rumah.
Winda memberikan ponselnya pada Kakak pertamanya bernama Dimas.
Sambil sesekali mengibaskan rambutnya dengan handuk, Dimas menyipitkan matanya untuk melihat ke layar, lalu matanya melebar saat tahu apa yang terpampang di sana.
"HAHAHAHA," Tawa Dimas menggelegar seantero rumah."Kalian satu kelompok KKN?"
Winda terlihat mengerucutkan bibirnya. Kenapa dari banyaknya kemungkinan yang bisa terjadi, Ia harus di satukan dengan Abang freak nya?! Malas sekali jika harus bersama dengan Abangnya bahkan untuk KKN sekalipun.
Haidar pun hanya bisa menghela nafas pasrah. Harusnya dia sudah KKN semester lalu, tapi karena nilai IPK nya kurang, jadi dia harus mengulang kelas terlebih dahulu, dan baru bisa ikut KKN semester ini. Berbarengan dengan adiknya, dan akhirnya malah dipertemukan dalam satu kelompok.
Dimas masih tertawa bahkan sampai mereka saat ini sedang menyantap sarapan bersama di meja makan.
"Bagus dong, nanti Abang jagain adek di sana."
Laki-laki paruh baya bernama Burhan berkata dari sebrang meja, sambil menyantap nasi goreng buatan sang istri. Sesungguhnya, dia adalah dalang di balik pertemuan kedua anaknya dalam satu kelompok KKN.

KAMU SEDANG MEMBACA
KKN Di Desa Kasmaran | NCT
Fanfiction"Duh, anjir ngapain sih gue ada di sini?" "Bisa ngga sih, kita sehari aja engga berantem?" "Gue suka sama lo." "Meski nanti KKN udah berakhir, Gue mau kita masih lanjut." "Jadian, kuy." Gimana jadinya kalau manusia receh, rame, savage, freak, julid...