"Duh, anjir ngapain sih gue ada di sini?"
"Bisa ngga sih, kita sehari aja engga berantem?"
"Gue suka sama lo."
"Meski nanti KKN udah berakhir, Gue mau kita masih lanjut."
"Jadian, kuy."
Gimana jadinya kalau manusia receh, rame, savage, freak, julid...
Beberapa gambar berhasil tertangkap oleh kamera SLR Jean. Objeknya selain pemandangan adalah Haidar, Aji, Rendi, dan Calvin yang narsis sekali bergaya dengan latar belakang pegunungan yang membiru. Jean senang saja memotretnya, karena memang itu hobi dia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yah, komuk ini mah, Je!" Protes Haidar tatkala melihat hasil fotonya.
"Mau kaya gimana juga, Emang muka lo kaya gini, Dar."
Ingin rasanya Haidar gedig kepala Jean pakai kamera, jika tidak ingat kalau dirinya masih ingin di foto lagi. Dan hasil foto Jean terkadang bagus dan memuaskan.
"Lagi, Je, lagi."
Haidar kembali berpose. Posenya macam-macam, bahkan seringnya random dan aneh. Tapi sebagai calon fotografer profesional, Jean tetap mengutamakan keinginan model, dan estetika fotonya.
"Saik, Ganteng bat, Bang!" Sahut Aji melihatnya dari jauh.
"Semua orang lo bilang ganteng, Ji. Gue aduin bokap lo entar." Komen Calvin dengan kacamata hitam yang bertengger di hidung.
"KAN DIA LAKI, VIN, MASALAH?" Sungut Aji. "Kalo cewek gue bilang ganteng, baru lo ribut."
Rendi terkekeh geli. "Anjay, Aji ngegas."
"Lagian gue serba salah sih..."
Jean menurunkan kameranya setelah selesai memfoto Haidar.
"Yaelah, Lo jangan kaya cewek PMS lah." Ucapnya pada Aji.
Seorang perempuan muncul di tengah mereka, dan mendengar ucapan Jean barusan.
"Emang cewek PMS kenapa?" Tanya Ningning.
"Ngegas mulu, kaya motor baru."
"Dih, di samain sama motor."
"Tuh, kan, ngegas. Lagi PMS ya, Ning?"
"Entahlah ya..."
Jean tertawa. Lalu kembali mengangkat kameranya lagi dan mengarahkannya pada Rendi yang meminta untuk di foto juga. Ningning beralih ke tempat lain. Mengabaikan para lelaki itu yang sibuk narsis.
Hamparan tanaman buah naga menjadi latar belakang foto Rendi sekarang. Laki-laki itu berpose senatural mungkin, supaya fotonya terlihat seakan di ambil tidak sengaja. Candid, gitu.
"Iyaakk.. bagoss, Ren, bagooss.."
Jean fokus pada kamera. Bahkan sampai nungging-nungging demi mendapatkan hasil foto yang bagus. Rendi juga berpose ala-ala model yang sedang menikmati alam.
Awalnya fokus Jean masih pada Rendi. Sampai kameranya tidak sengaja mengambil arah lain, mengarah pada beberapa orang di belakang Rendi. Tepatnya, jauh di belakang Rendi. Jean memperbesar lensa kameranya, hingga menangkap seorang gadis yang tengah berbincang dengan seorang petani buah naga di kebun sana.
