Bel istirahat baru berbunyi beberapa menit lalu namun Ohm sudah berada di kelas kekasihnya. Ia hanya duduk, Memandangi wajah cantik Prigkhing. Sesekali Ohm menggoda dara cantik berambut keriting itu.
"Pulang sekolah kita jadi nonton kan babe?" Tanya Prigkhing, Ohm mengangguk. Hari ini ia memang sudah memiliki janji untuk menghabiskan waktu bersama Prigkhing sepulang sekolah.
"Jadi dong, Kan aku udah janji sama kamu. Kantin yuk, Aku laper."
Ohm menggandeng tangan mungil Prigking. Sepasang insan muda ini berjalan beriringan menuju kantin. Setibanya mereka di kantin, Ohm segera memesan makanan yang diinginkan oleh Prigkhing.
Keduanya menyantap masing masing sepiring nasi dengan sup daging. Layaknya pasangan muda pada umumnya, Ohm dan Prigkhing saling menggoda satu sama lain.
"Wih, Hubungannya seru banget, Join dong." Ucap Loverruk yang tiba tiba datang dan duduk di samping Ohm. Kedua tangannya sibuk membawa sepiring mie goreng dengan segelas es teh.
"Lo cari tempat duduk lain kek, Ganggu aja." Ohm memprotes tindakan Love yang menurutnya sangat mengganggu.
"Makanya mata lo tuh jangan dipake buat liatin Prigkhing doang. Liat noh, Udah penuh semua! Btw goncengin gue ke rumah Nanon kek abis pulang sekolah. Sumpah demi apapun lama banget gue ngga ketemu Nanon, Gue kabrut alias kangen brutal sama dia."
"Ngga bisa, Love. Gue mau jalan sama Prigkhing, Kita mau nonton. Iya kan babe?" Prigkhing mengangguk.
"Buset dah anterin doang Ohm, Ngga gue suruh nunggu kok. Lagian nontonnya kan bisa abis anterin gue kerumah Nanon. Pinjem Ohm nya bentar ya Prigkhing, Please..."
Dari gerak tubuh saja Prigkhing sudah memperlihatkan ketidak nyamanan namun ia tidak berani mengungkapkannya secara langsung.
"Ehm anu Love, Kalo ngga keberatan kamu bisa naik ojek online kan? Hehehe." Tawa Prigkhing terdengar canggung.
"Ngga, Love ngga boleh naik ojek online lagi. Pas kelas 10 dia hampir diculik sama ojek online, Babe. Udah ntar gue anter aja. Apapun yang terjadi lo ngga boleh naik ojek ntah itu online maupun offline."
Ohm masih ingat saat Love menelponnya dengan suara bergetar karena ketakutan. Ia dibawa oleh seorang pengemudi ojek online ke lokasi yang tak semestinya. Untung saat itu Ohm dan Nanon datang tepat waktu. Karena jika terlambat sedikit saja, Mungkin terjadi sesuatu yang buruk pada Love. Love bercerita kalau pengemudi ojek online itu hampir menyentuh bagian dadanya.
"Maaf aku ngga tau. Yaudah ngga papa anterin Love dulu kalo gitu, Aku tunggu di sekolah." Ucap Prigkhing dengan berat hati.
***
"Ohm, Rumahnya Nanon masih jauh ngga???"
"Hah? Iya Prigking mau nonton film horor."
"Satu tikungan lagi?"Ohm tak mendengar jelas apa yang diucapkan oleh Love, Begitu pula sebaliknya. Sepanjang jalan mereka terus mengobrol dengan arah pembicaraan yang berpencar tak karuan.
Motor Ohm berhenti di depan rumah Nanon. Ia menunggu Love melepas helm karena ingin segera pergi menemui kekasihnya yang ia tinggal di sekolah.
"Kata lo tadi satu tikungan lagi, Orang masih jauh juga."
"Hah? Kapan gue bilang gitu? Ngaco lo. Btw buruan kek lepas helmnya, Gue mau jalan sama Prigkhing, Lelet banget lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU TAK SETEGAR KARANG ( END )
Fanfiction"Aku cape yah. Aku... Ngga bisa setegar batu karang di lautan."