Kabar mengejutkan datang dari seorang Davika yang mengumumkan bahwa dirinya memutuskan untuk berhenti dari dunia entertainment. Agensi yang menaungi Davika menggelar konferensi pers yang dihadiri oleh banyak awak media.
"Hari ini, Kontrak saya dengan GCG Entertainment resmi berakhir. Saya berterima kasih kepada semua orang yang telah membantu saya selama ini hingga saya bisa menjadi sesukses sekarang. Karena beberapa alasan, Seiringan dengan berakhirnya kerja sama dengan GCG entertainment, Saya juga ingin mengumumkan bahwa saya secara resmi mengundurkan diri dari dunia entertainment." Ucap Davika di depan semua orang yang hadir.
Satu persatu wartawan mengajukan pertanyaan seputar mundurnya Davika dari dunia hiburan. Semua dapat dijawab dengan senyuman kecuali satu pertanyaan.
"Davika, Ada rumor yang mengatakan kalau sebenarnya Davika sudah menikah dan memiliki anak, Apa itu benar? Mohon konfirmasinya, Terima kasih."
Davika menelan ludah, Ia bingung harus menjawab seperti apa. Jika tentang putranya, Davika melemah. Ia tertunduk dan diam beberapa detik.
"Baik, Terima kasih untuk pertanyaannya. Biar saya katakan yang sejujur jujurnya. Selama ini saya melakukan penipuan publik dengan mengatakan kalau saya belum menikah. Karena faktanya, Saya sudah pernah menikah dan memiliki seorang anak tapi kemudian bercerai. Kesalahan ini murni dari saya sendiri tanpa campur tangan agensi maupun manager yang bekerja sama dengan saya. Untuk itu saya mohon maaf yang sebesar besarnya kepada orang orang yang merasa dirugikan."
Pengakuan Davika direkam oleh begitu banyak kamera. Ucapannya sudah memiliki jejak digital yang akan cepat menyebar dan sulit untuk dihapus.
"Terus sekarang anak Davika kemana? Dia ikut ayahnya? Dia tau ngga tentang hal ini?" Wartawan itu kembali bertanya.
"Iya, Semula dia tinggal dengan ayahnya. Tapi anak saya baru meninggal 3 bulan lalu karena kanker darah. Tadinya dia ngga tau tentang siapa ibunya, Setelah dia tau, Dia sempat marah tapi untungnya hubungan kami membaik. Dia menjadi alasan utama saya mengundurkan diri dari dunia entertainment ini. Saya tidak bisa menemani detik detik terakhirnya karena saya sedang berada di lokasi syuting. Setelah itu, Perasaan bersalah itu terus menghantui. Saya tahu orang orang kecewa dengan apa yang sudah terjadi, Saya akan menerima semua konsekuensi atas tindakan yang sudah saya lakukan."
Benar saja, Tak lama pengakuan Davika menjadi berita yang ramai di perbincangkan. Warganet berbondong bondong menyerang kolom komentar di semua sosial media Davika. Mereka meninggalkan komentar buruk, Mencaci maki Davika dan memberi wanita itu sumpah serapah.
"Wanita jahat ini ngga pantes disebut ibu."
"Denger denger dia ninggalin anaknya pas masih bayi ya? Kasian anaknya. Dia harus terlahir dari rahim ibu yang ngga punya hati."
"Nyesel banget pernah ngefans hahahaha."
"Apa semua artis kelakuannya kaya dia ya? Serem banget."
"Si paling positive vibes, Akhirnya keliatan sifat aslinya."
"Dia ngga mikirin perasaan anaknya yang ngga diakui itu ya?"
"Dia pasti seneng anaknya udah meninggal karena ngga ada lagi yang menghalangi jalannya menjadi mega bintang, Selamat ya Davika."
"Dia dikeluarin kali dari GCG karena ketauan boong selama bertahun tahun."
"Buat mantan suaminya mbak ini, Kamu milih jalan yang tepat, Jangan berumah tangga dengan iblis."
"Dav, Aku yang pejuang dua garis biru dan penggemar kamu merasa kecewa banget setelah tau kamu menyia nyiakan anakmu sendiri."
"FAKE! MUNAFIK, KARMA MENANTIMU!!!"
Tay menggulir layar ponselnya. Ia membaca satu persatu komentar warganet di postingan terbaru Davika. Tay sendiri sudah tahu apa yang sudah terjadi, Sebab beberapa hari sebelum konferensi pers Davika sudah bercerita padanya.
***
Setelah resmi berhenti jadi artis, Davika membeli rumah sederhana di kota yang sama dengan Tay. Semenjak pindah, Setiap hari Davika mengunjungi makam Nanon. Ia menghabiskan waktu dengan duduk disana, Berkeluh kesah di samping pusara putranya.
"Dav, Komentar komentar itu masih belum berhenti juga ya? Kenapa ngga kamu tutup aja kolom komentarnya? Aku takut mereka ganggu mental kamu." Ucap Tay saat Davika berkunjung ke rumahnya.
"Hak mereka untuk melakukan itu Tay, Aku ngga papa kok. Lagipula aku udah jarang pegang HP dan ngga pernah bacain komentar komentar jahat itu. Aku mau fokus sama kehidupanku di dunia nyata. Disini aku yang salah, Mereka berhak kecewa. Aku sendiri yang bilang kalo aku akan menerima semua konsekuensi."
Mulut Davika boleh saja berbohong, Namun tidak dengan sorot matanya. Disana Tay melihat kesedihan yang begitu dalam.
"Setelah ini rencananya kamu mau ngapain? Mau kerja di kantorku? Aku bisa ngasih kamu posisi yang cukup nyaman."
Davika tertawa, Ia menggelengkan kepala.
"Kamu mau hancurin perusahaanmu sendiri dengan memasukkan figur problematik kaya aku ke dalamnya? Lagipula aku ngga mau orang orang itu tau kalo kamu adalah mantan suamiku. Aku ngga mau privasi kamu jadi terganggu Tay. Rencananya aku mau membuka kafe di sekitar sini. Barangkali kamu punya rekomendasi lokasi yang strategis atau kamu mau investasi disana? Hahahaha becanda.""Loh kenapa ketawa? Kita bisa jadi rekan bisnis loh."
"Well... Kayanya aku butuh bantuan kamu deh. Aku minim pengetahuan seputar bisnis."
"Good luck Dav, Nanon pasti bangga banget liat kamu sekarang. Aku pasti dukung kamu kok. Kalo butuh apa apa jangan sungkan buat bilang ke aku ya."
Davika tersenyum mendengar ucapan Tay. Tak peduli seisi dunia membencinya, Jika ada setidaknya satu orang yang mendukungnya, Davika akan baik baik saja.
Halo, Jangan lupa vote ya. Dikit lagi end hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU TAK SETEGAR KARANG ( END )
Fanfiction"Aku cape yah. Aku... Ngga bisa setegar batu karang di lautan."