Tangan kecil Love sibuk memasukkan buku buku ke dalam tas padahal bel pulang sekolah baru akan berbunyi 20 menit lagi. Ohm geleng geleng kepala, Love benar benar sulit ditebak. Biasanya gadis itu sangat malas mengemasi buku bukunya sendiri.
"Pulangnya masih lama Love, Bu Alice juga lagi nerangin materi di depan." Ucap Ohm.
"Ada yang harus gue lakuin sepulang sekolah. Oh iya ntar abis ini tolong beliin gue spidol ya, Nih duitnya."
Meski bingung, Ohm hanya mengangguk. Ia lalu kembali menyimak penjelasan guru di depan. 20 menit kemudian bel berbunyi, Namun Bu Alice korupsi waktu 15 menit lebih lama. Jemari Love mengetuk ketuk meja, Berharap supaya Bu Alice segera keluar. Setelah Bu Alice meninggalkan kelas, Secepat kilat Love berlari keluar kelas.
"Ini anak absurd banget dah." Ohm bermonolog. Ia kemudian pergi juga menuju koperasi sekolah untuk membeli spidol seperti yang dipesan oleh Love.
Rupanya Love berlari menuju kelas Prigkhing. Untungnya Love masih sempat berpapasan dengan Prigkhing di ambang pintu. Tangan Love mencengkram pergelangan tangan Prigkhing dan menarik gadis itu ke dalam kelas.
"Kamu apa apaan sih Love?! Lepasin!" Prigkhing menepis tangan Love, Cengkraman itu pun seketika terlepas.
"Ngomong apa lo sama Nanon? Gue ngga ngerti ya rencana busuk apa yang lagi lo jalani saat ini tapi gue udah peringatin lo waktu itu, Jangan pernah lo ganggu Nanon dan ngomong yang ngga ngga tentang dia ataupun ke dia."
Suara lantang Love menarik perhatian banyak siswa dan siswi yang kebetulan melintas.
"Ngomong apa sih Love? Aku ngga ngomong apa apa."
"Lo pikir gue ngga tau? Lo bilang ke Nanon kalo lo takut Ohm dan Nanon punya rasa lebih sementara lo percaya Ohm itu straight. Secara ngga langsung lo nuduh Nanon gay dan mau ngerebut pacar lo!"Prigkhing maju satu langkah mendekati Love. Ia pikir dirinya dapat menggertak lawan bicaranya itu.
"Kalo iya gimana? Kalo Nanon beneran gay dan suka sama Ohm gimana? Lo marah ngga kalo pacar lo ditaksir sama cowok?"
Dengan tenaga yang cukup kuat Love mengayunkan tangan. Sebuah tamparan keras ia berikan pada Prigkhing yang berdiri di hadapannya.
"Jangan pernah membicarakan hal buruk tentang temen gue. Lo udah mastiin masalah ini ke Nanon? Nanon rela jauhin sahabatnya demi jaga perasaan lo!! Gara gara kecemburuan lo yang ngga jelas ini, Pertemanan Ohm dan Nanon jadi renggang."
Suasana semakin tegang setelah Love menampar Prigkhing. Mereka menonton dari luar kelas. Beberapa juga ada yang merekam drama pertengkaran kedua gadis cantik itu.
"Gue ingetin sekali lagi ya, Jangan pernah ganggu pertemanan Nanon dan Ohm. Gue ngga peduli mau secinta apa lo sama Ohm, Kalo sampe sekali lagi lo senggol temen gue, Abis lo."
"Lo pikir gue takut? Ngerasa punya backingan? Ngga seharusnya Ohm punya temen preman kaya lo."
Disaat Love dan Prigkhing bertengkar, Seorang siswa berpapasan dengan Ohm di koridor sekolah. Ohm hendak kembali ke kelas untuk menemui Love setelah membeli spidol.
"Ohm, Cewe cewe lo berantem." Ucap siswa tersebut.
"Hah? Cewe gue satu doang kali." Ohm menjawab.
"Cewe lo yang mana?"
"Prigkhing.""Oh ralat, Cewe lo berantem sama Love. Dia ditampar kenceng banget tadi."
Ohm terkejut mendengar penuturan siswa itu. Apakah urusan yang dimaksud oleh Love adalah bertengkar dengan Prigkhing?
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU TAK SETEGAR KARANG ( END )
Fanfiction"Aku cape yah. Aku... Ngga bisa setegar batu karang di lautan."