22.

2.8K 257 19
                                    

       "Ma, Aku pulang ya. Mama baik baik disini, Nanti aku dateng kesini lagi."

       Love menggenggam erat jemari mamanya. Ia sudah berada di rumah sakit jiwa sejak pagi untuk menemui malaikat tanpa sayap yang ia panggil mama. Wanita hebat yang perlahan membaik setelah sekian lama berjuang melawan depresi.

       "Mama pastiin ini adalah kunjungan terakir kamu, Love. Tunggu sebentar lagi ya, Mama pasti pulang buat nemenin kamu di rumah."

       Mata Love berkaca kaca. Sebuah anggukan kecil sukses meloloskan air matanya sendiri. Sekali lagi mereka berpelukan, Saling menguatkan satu sama lain.

       "Love hati hati pulangnya ya. Salam buat Nanon dan Ohm." Ucap Mama Love.

       "Mama juga baik baik disini ya. Aku selalu nunggu hari itu dateng ma, Hari dimana mama akhirnya pulang ke rumah. Makasih udah bertahan sampe detik ini ya, Mama adalah wanita terhebat yang pernah aku kenal." Air mata Love seolah tak mau berhenti mengalir. Ia semakin deras ketika tangan sang mama menyeka.

       "Mama udah sekuat ini, Love harus jauh lebih kuat. Udah jangan nangis, Masa tiap mau pulang nangis mulu, Katanya mau jadi ultraman."

       "Ultrawoman ma."
       "Yaudah sekarang ultrawoman pulang ya, Bersiap buat lawan monster."

       Love melambaikan tangan. Ia pergi meninggalkan tempat dengan mata yang sembab. Perjalanan jauh rela Love tempuh demi bertemu dengan sang mama. Ia harus pulang pergi mengendarai bus. Sepanjang jalan Love terus memperhatikan jalanan. Kepalanya ia sandarkan ke dekat jendela.

       Lamunan Love buyar saat terdengar suara seorang anak berusia kira kira 6 tahunan. Anak itu bersama ayahnya, Duduk di depan Love.

       "Ayah, masih jauh ya? Aku udah kangeeeen banget sama ibu."

       "Sebentar lagi kak, Kakak udah bawa bunga buat ibu dan adek kan?"

       "Makam ibu pasti sekarang udah kotor banget, Nanti sebelum aku tabur bunga, Aku mau cabutin dulu rumput rumput yang nutupin makam ibu sama adek."

       Hati Love tersentuh. Ia malu karena pernah berpikiran untuk mengakhiri hidup karena masalah yang menimpa keluarganya. Ia lupa, Kehidupannya jauh lebih baik daripada beberapa orang.

       Anak di hadapan Love sudah kehilangan ibu dan adiknya di usia belia. Mereka harus menempuh jarak puluhan kilometer untuk sekedar berziarah melepas rindu.

       Tak terasa air mata Love mengalir lagi. Hari ini ia banyak menangis, Hatinya sedikit lebih rapuh dari biasanya.

       'Semoga kamu tumbuh dengan kuat dan menjadi hebat dek.' Love membatin. Ia mengelap air matanya sendiri.

       Tak terasa bus yang ditumpangi Love berhenti di halte. Halte itu lumayan dekat dengan rumahnya. Perjalanan menuju rumah hanya perlu ditempuh dengan jalan kaki.

       Begitu tiba di depan rumah Love terkejut melihat Ohm sudah duduk di teras rumahnya.

       "Ohm? Lo ngapain disini?" Tanya Love.

       "Gue nungguin lo. Bu Ani bilang lo pergi ke luar kota sendirian buat nemuin mama lo. Love, Lo baik baik aja kan?"

       "Gue baik baik aja kok, Cuma kangen aja sama mama, Lama ngga kesana. Masuk dulu Ohm, Ngobrolnya di dalem aja."

       Begitu memasuki rumah Love, Suasana sunyi dan pilu langsung menyeruak. Tergantung satu foto keluarga berukuran besar di ruang tengah, Namun sebagian sudah robek. Bagian yang dirobek itu adalah foto papa Love. Foto yang sudah tidak utuh itu tetap Love pajang ada mamanya dalam foto itu.

AKU TAK SETEGAR KARANG ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang