( Ohm's PoV )
10 tahun sudah sejak kepergian Nanon, Rasanya baru kemarin aku menangisinya bersama Bang Win. Banyak hal yang terjadi selama 10 tahun terakhir. Ayah Tay dan Tante Davika akhirnya kembali bersatu, Mereka menikah dan memiliki seorang putri kecil bernama Nonnie. Wajah gadis itu benar benar mirip dengan Nanon, Seperti Nanon dilahirkan kembali dengan bentuk lain. Tidak, Aku tidak jatuh cinta padanya. Aku akan dianggap pedofil jika mencintai anak itu hanya karena wajahnya mirip kekasihku.
Bang Win kini tinggal bersama suaminya. Iya, Suaminya. Jika kamu menebak seseorang yang menjadi suaminya adalah Bang Bright, Kamu benar. Mereka menikah di Belanda dan menetap di sana, Sesekali Bang Win pulang bersama Bang Bright untuk mengunjungi papa dan mama.
Kamu mungkin bertanya tanya bagaimana keadaan Mbak Jen sekarang. Ia masih bekerja di rumah Ayah Tay. Aku sempat bertanya mengapa ia tak menikah dan menciptakan keluarga kecilnya sendiri. Tapi Mbak Jen menjawab dia tak ingin menikah. Kebahagiaan tak hanya datang dari pernikahan, Pernikahan belum tentu menghadirkan kebahagiaan. Menurutnya, Menikah bukan sebuah kewajiban. Ia adalah pilihan untuk setiap insan. Kamu berhak memilih untuk tidak menikah, Kamu berhak memilih untuk menikah dengan laki laki maupun perempuan sesuai kata hatimu. Sekarang Mbak Jen bukan hanya asisten rumah tangga, Ia juga menjadi pengasuh Nonnie.
Tentang Love, Kami tidak berkuliah di tempat yang sama seperti janji yang kami buat dahulu. Begitu lulus dari SMA, Love memutuskan untuk pindah ke kota lain bersama mamanya. Ia satu kota dengan Chimon, Mereka sudah bertunangan 1 tahun lalu. Aku diundang dalam acara itu namun aku tidak bisa hadir. Saat itu aku sedang berada di Tokyo untuk mengerjakan proyek besar.
Semua orang mendapatkan akhir yang bahagia. Lalu bagaimana denganku? Entahlah. Setelah lulus dari SMA aku memilih untuk belajar di fakultas teknik. Sebenarnya aku juga tak tahu mengapa aku bisa masuk kesana. Kalian semua tahu sebodoh apa aku saat sekolah. Namun Tuhan memiliki jalan untukku. Tuhan mengetuk hatiku untuk berubah. Aku tak bisa selamanya hidup dalam keterpurukan dan berada di zona nyaman. Untuk itu aku mulai menekuni bidang yang kupilih. Hal itu membuahkan hasil, Aku lulus dengan IPK yang sangat memuaskan. Orang orang biasa menyebutnya dengan cumlaude.
Tak lama aku diterima oleh perusahaan mesin di Tokyo. Tentunya berkat koneksi Bang Win yang luas. Aku tak menyangkal, Orang dalam sangat dibutuhkan dalam dunia pekerjaan. Namun perusahaan itu tidak akan mempertahanku jika kinerjaku buruk kan? Mereka tak mungkin menghancurkan perusahaan mereka sendiri hanya karena aku adalah adik dari salah satu kenalannya.
Sejauh ini aku masih sendiri, Aku masih berharap suatu hari Nanon akan datang menemuiku dan berkata kalau selama ini ia sedang mengerjaiku. Terdengar konyol dan mustahil, Tapi apa salahnya berharap?
Aku menetap di Tokyo untuk bekerja. 2 kali dalam setahun aku pulang ke rumah, Menemui orang tuaku, Orang tua Nanon, Dan Nanon. Dan hari ini, Aku pulang. Biasanya aku akan kembali dalam 1 minggu kedepan. Namun kali ini aku tidak akan kembali lagi kesana. Aku akan tinggal di rumah karena aku sudah mengundurkan diri dari perusahaan itu.
Aku tiba di rumah malam hari, Setelah merasa cukup beristirahat, Pagi ini kuputuskan untuk mengunjungi keluarga Ayah Tay. Hari ini akhir pekan, Mereka pasti berada di kafe tante Davika. Ah iya, Tante Davika sekarang memiliki kafe yang cukup terkenal. Meski awal awal kafe itu dibuka Tante Davika mendapat banyak hujatan, Beliau tetap semangat untuk mengembangkan usahanya. Ia menuai hasil yang manis buah kesabarannya. Orang orang mulai melupakan masalah itu dan membiarkan Tante Davika hidup dengan tenang dalam keluarga kecilnya. Sampai sekarang identitas Nanon sebagai putranya masih tertutup rapat rapat. Bukan karena Tante Davika tak mau mengakui Nanon sebagai putranya di depan publik, Namun wanita itu ingin privasi putranya tetap terjaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU TAK SETEGAR KARANG ( END )
Fiksi Penggemar"Aku cape yah. Aku... Ngga bisa setegar batu karang di lautan."