...
: Nadiva Elffandy
Kak?Rasyalzeenar :
Kenapa kok nanya kayak gitu?: Nadiva Elffandy
Ngga papa, Diva cuma nanya hehe tapi kalau ngga mau jawab juga ngga papa kokTapi kalau nanti Kak Al nikah (you deleted this message)
Rasyalzeenar :
Kalau kenapa? Tadi Kak Al belum sempet baca semua: Nadiva Elffandy
Eh ngga papa, ngga jadi KakRasyalzeenar :
Kok diapus pesan?: Nadiva Elffandy
Iya, ngga jadiRasyalzeenar :
Div
Kalaupun nanti Kak Al udah nikah,
insyaallah Kak Al bakal terus anggep Diva sebagai Adiknya Kak Al sendiriKetika mendapat balasan pesan dari Alrasya kali ini, membuat mata Nadiva mulai berkaca-kaca, dan lambat laun, air matanya turun membasahi pipi
Kalau cuma karena gara-gara Kak Al ngga peka, Diva ngga mau benci Kak Al! Diva juga mau terus anggep Kak Al itu Kakak Diva, ngga lebih, batin Nadiva
: Nadiva Elffandy
Bahagia terus, Kak 😊Rasyalzeenar :
Aamiin
Diva juga harus bahagia, yaa: Nadiva Elffandy
Iyaa, doongggTernyata seperti ini ya rasanya menyukai seseorang tanpa diketahui oleh dirinya? Rasanya lumayan sulit karena dengan begitu, ia juga akan merasakan bagaimana arti dari diam-diam bahagia, seolah baik padahal tidak. Tidak menyangka, sejak 20 tahun Nadiva hidup, ia baru merasakannya sekarang
Walaupun Irsyad sedang mengemudi tetapi dirinya tetap mengetahui bahwa kini Nadiva kembali menangis. Irsyad pun berniat untuk segera menepikan mobil untuk memeluknya
***
Lagi-lagi Alrasya dan keluarga kembali datang ke rumah Inara, namun kali ini Inara sudah menerima khitbahan dari Alrasya
Kedua keluarga tersebut sudah mulai membicarakan kapan proses akad dan resepsi dilakukan, serta persiapan untuk menuju kehari yang dinanti
Hingga akhirnya, hari akad berlangsung telah tiba, Alrasya menarik napas dan menghembuskannya secara perlahan. "Saya terima nikah dan kawinnya Bunga Inara Tsabila binti Mizannur Muntaz dengan mas kawin tersebut, tunai!"
"Sah?"
"SAAAHHHH"
"Alhamdulillah"
Inara yang mendengar seruan tersebut langsung menitikkan air mata, Camila memeluk sang putri dan segera membawanya keluar dari kamar untuk bertemu dengan Alrasya serta tamu undangan yang lain
Alrasya berdiri diiringi dengan Arrafsya untuk berjalan menghampiri Inara, Alrasya diminta untuk memakaikan cincin di jari manis Inara dan menaruh telapak tangan di atas kepalanya untuk membacakan do'a
KAMU SEDANG MEMBACA
RIDHA (SELESAI)
Teen FictionTuhan mempertemukan, tetapi tidak untuk menyatukan. Aku menunggu, menunggu waktu untuk dapat bersatu, namun ternyata Tuhan lebih mendahului untuk dapat bertemu denganmu. Lantas sekarang aku harus merasa kehilangan atau justru bersyukur karena bisa s...