Dear Readers, Happy Reading 💕
Keesokan harinya Jisoo tampak terburu-buru mengenakan pakaiannya karena jam sudah menunjukan pukul 9 pagi.
"Sial aku terlambat, ini gara-gara aku lupa pasang alarm" runtuk Jisoo, setelah selesai berpakaian Ia berlari keluar kearah lift lalu menekan-nekan tombol lift namun tidak mau terbuka.
"Liftnya mati nona sedang mati lampu" ujar seorang penghuni apartment yang baru naik dari tangga darurat.
"Astaga kesialan macam apa ini" runtuk Jisoo yang langsung berlari menuruni tangga 3 lantai, ibarat pepatah sudah jatuh tertimpa tangga. Bukannya cepat sampai ia justru terjatuh dari tangga akibat hak sepatunya patah, ia terjungkal di ujung tangga dengan kaki biru.
"Awwww" ringis Jisoo menangis menahan sakit. Kakinya terasa nyeri luar biasa.
Jisoo memijit kakinya guna meringankan sakitnya namun malah bertambah parah, ia menangis sesegukan menahan sakit, sampai ada yang datang menolongnya.
"Yaa ampun Jisoo? Apa yg terjadi?" Tanya Jero panik yang ternyata juga lewat tangga darurat.
"Jero, sakit sekali hiks hiks" keluh Jisoo menangis, Jero pun mengangkat tubuh Jisoo kembali ke apartmentnya, Jero mendudukan Jisoo di sofa ruang tv.
"Sebentar jangan bergerak dulu aku segera kembali" ujar Jero berlari menuju pintu, tak lama ia kembali membawa Ethylchloride spray dan perban elastis.
"Luruskan kakimu" pinta Jero, Jisoo pun meluruskan kakinya dengan susah payah sambil menahan sakit, Jero menyemprotkan Ethylchloride spray pada kaki Jisoo yang mulai membengkak.
"Apa sakitnya berkurang?" Tanya Jero, dibalas dengan anggukan.
"Kau jangan ke kampus dulu ya kakimu terkilir cukup parah" ujar Jero membalut kaki Jisoo dengan lembut, tangan Jisoo bertumpu pada bahu Jero dan sesekali meremasnya pelan guna menyalurkan rasa sakitnya.
"Nah sudah, sekarang istirahatlah jangan banyak bergerak, hubungi kampus kalau kamu tidak bisa datang, aku harus pergi ke supermarket, kamu sudah makan?" Tanya Jero yang membereskan kotak P3K, Jisoo hanya menggeleng.
"Baiklah aku akan membelikan makanan untukmu" ujar Jero.
Jero pun pergi dari apartment Jisoo, 1 jam kemudian ia kembali dengan membawa belanjaan yang cukup banyak.
"Bagaimana? Masih sakit?" Tanya Jero.
"Rasanya semakin bengkak" adu Jisoo.
"Aku lupa harusnya kakimu dikompres" ujar Jero menuju kulkas di dapur dan mengambil es batu, dengan telaten Jero mengompres kaki Jisoo yang membengkak.
"Lain kali hati-hati lah, untung hanya terkilir kalau patah bagaimana" omel Jero, Jisoo hanya diam sambil tersenyum melihat Jero begitu perhatian.
"Jangan senyam senyum atau kucium kau" goda Jero dan dihadiahi pukulan oleh Jisoo.
"Dasar mesum" omel Jisoo membuat Jero terkekeh.
"Kau sudah menghubungi Sehun?" Tanya Jero dengan raut wajah datar.
"Aku tidak menghubunginya, dia pasti sedang sibuk bekerja" ujar Jisoo.
"Hubungi dia, suruh dia menemanimu, kau tidak bisa melakukan sesuatu sendirian dengan kaki seperti ini" ujar Jero.
"Aku bisa sendiri Jero" balas Jisoo.
"Baiklah, kalau ada apa-apa kau bisa hubungi aku, ini nomer ponselku" ujar Jero memberikan note berisi nomer ponselnya.
"Ayo makan dulu " ajak Jero menyodorkan 1 box berisi makanan, Jisoo menerimanya dan mengucapkan terima kasih.
"Aku harus pergi, kalau ada apa-apa segera hubungi aku ya" ucap Jero, namun baru saja hendak melangkah tangannya ditahan oleh Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Mess || Jensoo ✔️
FanfictionMenceritakan tentang Kim Jisoo seorang dosen muda yang cantik jelita- juga merupakan putri pertama dari pemilik perusahaan besar Goddess group. Jisoo adalah dosen termuda di Hanyang University- tempatnya mengajar saat ini, memiliki seorang kekasih y...