19 - Aku Percaya Padamu

435 65 4
                                    

Dear Readers, Happy Reading 💕

Malam hari, Jisoo tampak sudah siap dengan riasan tipis nan mempesona sambil mengoleskan lipstik di bibir mungilnya ia terus melirik pintu karena takut Jero sudah ada di depan. Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari arah pintu.

"Irene bisa tolong buka pintunya? Aku masih bersiap" pinta Jisoo.

Irene pun dengan senang hati membukakan pintu untuk pujaan hati sang sahabat.

"hai Jero? Dia sedang bersiap ayo masuk" ujar Irene saat melihat Jero sudah berdiri di depan pintu dengan mengenakan kemeja hitam dengan lengan di gulung sampai siku dan tatanan rambut yg dibuat berantakan membuat Jero terlihat begitu keren.

Jero pun masuk ke dalam apartment Jisoo lalu duduk di sofa ruang tv, tanpa menunggu lama Jisoo keluar dari kamarnya lalu menghampiri Jero.

"maaf menunggu lama" ujar Jisoo.

Jero menoleh dan terpesona akan penampilan Jisoo saat ini. Jero memandangi Jisoo tanpa berkedip.

Jisoo tampak begitu mempesona malam ini, dengan balutan dress selutut dan riasan tipis dengan rambut tergerai membuat Jisoo terlihat lebih muda dari umurnya dan terlihat begitu cantik.

"wow" gumam Jero

"ekhem, Jero kau sudah ganteng jangan rusak kegantenganmu dengan air liurmu yg hampir menetes itu" ledek Irene membuat lamunan Jero berakhir.

"sudah siap? Ayo kita pergi" ajak Jero.

"Irene aku pergi dulu ya aku akan pulang larut, kunci saja pintunya" pamit Jisoo.

Jisoo menggandeng tangan Jero saat keluar dari apartment, mata Jisoo tidak henti-hentinya memandang Jero yg terlihat begitu ganteng.

"kita mau kemana Jero?" Tanya Jisoo saat sudah ada di mobil yg sengaja Jero sewa.

"ke suatu tempat" jawab Jero sambil melajukan mobilnya, suasana hening tercipta saat mobil itu melaju membelah jalan raya.

Jisoo sibuk melirik Jero begitupun dengan Jero yang mencuri-curi pandang kearah Jisoo, selama 30 menit perjalanan mereka pun sampai disebuah restoran, Jero segera turun dari mobilnya dan membukakan pintu untuk Jisoo.

"silahkan cantik" ujar Jero membuat Jisoo tersipu malu.

"terima kasih" Jero pun menggandeng Jisoo ke dalam restoran.

"Selamat malam tuan, sudah reservasi?" Tanya waitress.

"sudah, atas nama January Enrico" ujar Jero membuat Jisoo terkejut.

"kamu sudah reservasi? Kapan?" Tanya Jisoo bingung.

"tadi siang setelah mengantar kamu belanja" ujar Jero sambil tersenyum lebar, mereka pun diantar menuju meja khusus yg telah dipesan oleh Jero sebelumnya.

"silahkan tuan, nona" ujar waitress menyerahkan buku menu pada mereka.

"kamu mau pesan apa?" Tanya Jero.

"hmm aku pesan tenderloin steak saja" ujar Jisoo.

"baiklah kalau begitu tenderloin steak 2, untuk minumannya aku minta minuman terbaik yang ada disini" ujar Jero menyerahkan buku menunya.

"tentu tuan, mohon tunggu sebentar" ujar waitress lalu pergi.

Tidak ada satupun dari mereka yang memulai pembicaraan, keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing hingga hidangan datang pun mereka sama sekali tidak membuka pembicaraan, hanya suara dentingan piring yang bertemu dengan pisau dan garpu yang mengisi keheningan di antara mereka—hingga Jisoo membuka suara.

Beautiful Mess || Jensoo ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang