Dear Readers, Happy Reading 💕
Jero kembali melajukan mobilnya menuju rumahnya, ia membanting pintu mobil kasar saat sudah memarkirkannya di garasi, tanpa bicara apapun ia langsung masuk ke kamarnya lalu membasuh tubuhnya yg terlihat berantakan. Bekas kissmark didada dan leher membuat matanya menyala oleh api emosi, ia memukul dinding di sebelah cermin saking emosinya.
"aku tidak melakukan apapun dan aku yakin tidak akan terjadi apapun" ujar Jero mencoba menetralkan pikirannya.
Selama berjam-jam Jero berendam di bathtub guna mendinginkan tubuhnya yg terasa panas, hingga suara pintu membuatnya keluar dari bathtub dan mengambil handuk untuk memutupi setengah tubuhnya.
"Jero? Kau baik-baik saja?" tanya Lim saat Jero membuka pintu kamarnya.
"masuklah" ujar Jero pada Lim dan Yoyo.
"Jero? Apa yg terjadi denganmu? Bekas kissmark dimana-mana" ujar Yoyo saat melihat dada bidang Jero dan lehernya.
"Nancy, dia menjebak ku" ujar Jero duduk di sofa yg ada di kamarnya.
"apa maksudmu?" tanya Lim.
"dia menjebakku seolah-olah aku sudah melakukan hubungan intim dengannya, semalam dia memintaku untuk bertemu orang tuanya tapi ternyata dia membuatku tidak sadarkan diri lalu dia membuatku seolah aku sudah macam-macam" ujar Jero sambil mengepalkan tangannya kuat-kuat.
"apa kau cerita pada Jisoo?" tanya Yoyo.
"aku tidak berani cerita padanya, aku takut dia salah paham padaku" ujar Jero membuat Lim dan Yoyo saling tatap.
"Jero? Apa kau ingin aku membereskan Nancy?" Tanya Lim.
"tidak, Nancy urusanku. Tugasmu adalah memastikan Jisoo tidak tau tentang ini" ujar Jero.
"Jero, kurasa kita harus mengawasi Nancy. Dia bisa saja merusak nama baikmu dengan menyebar berita bohong" ujar Yoyo.
"kau benar Yo, aku minta kau awasi dia untuk sementara ini" ujar Jero.
"baiklah, kurasa kau harus kembali ke Singapore, biar Nancy kami yg urus di sini" ujar Lim.
"besok aku akan kembali ke sana, tolong handle Nancy di sini, pastikan dia tidak berbuat yg aneh-aneh" ujar Jero.
Keesokan harinya Jero sudah kembali ke Singapore untuk meneruskan pekerjaannya dan tentu saja untuk memastikan Jisoo baik-baik saja. Sesampainya di apartment Jero langsung menelfon Jisoo.
"halo Jero?" Sapa Jisoo di seberang telfon.
"halo tante cantik, aku sudah kembali, apa kamu masih di kantor?" Tanya Jero.
"iya Jero, aku masih di kantor sebentar lagi aku pulang, kamu sudah makan?" Tanya Jisoo.
"belum, aku menunggu kamu pulang saja" ujar Jero.
"baiklah tunggu aku ya, kamu istirahatlah dulu nanti jam makan siang aku pulang" ujar Jisoo.
"siap bosku" ujar Jero lalu mematikan sambungan telfonnya.
Tanpa terasa jam makan siang sudah tiba, Jisoo bergegas menuju apartmentnya karena takut Jero menunggu lama. Jisoo langsung masuk ke dalam apartment Jero tanpa mengetuk pintu terlebih dulu.
"Jero? Maaf menunggu lama" ujar Jisoo.
Jisoo menghentikan langkahnya karena melihat Jero terlelap di sofa ruang tv dengan wajah damai.
"sepertinya dia kelelahan" batin Jisoo.
Tanpa pikir panjang Jisoo langsung menuju dapur untuk membuatkan Jero makan siang, dengan telaten tangan lentiknya memotong dan mengiris sayur, aroma masakan Jisoo mulai tercium oleh Jero yg masih tertidur -membuatnya perlahan membuka mata karena aromanya semakin memenuhi indra penciumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Mess || Jensoo ✔️
FanfictionMenceritakan tentang Kim Jisoo seorang dosen muda yang cantik jelita- juga merupakan putri pertama dari pemilik perusahaan besar Goddess group. Jisoo adalah dosen termuda di Hanyang University- tempatnya mengajar saat ini, memiliki seorang kekasih y...