22 - Titik Terang

488 77 2
                                    

Dear Readers, Happy Reading 💕

Keesokan harinya Jero kembali bertemu dengan Jihyo di cafe.

"jadi bagaimana rencananya?" Tanya Jero.

"nanti malam aku akan mengajakmu bertemu seseorang, dia adalah mantan kekasihku, dan dia bisa jadi sumber informasi untukmu" ujar Jihyo.

"dia teman Nancy?" Tanya Jero.

"kau akan tau nanti" ujar Jihyo membuat Jero penasaran.

Sementara itu di Singapore Jisoo tampak membereskan barangnya.

"kau mau kemana?" Tanya Irene.

"Rene, ayo kita pulang ke Korea, aku sudah menunjuk staf kita untuk mengantikan aku di sini sementara. Aku sudah bilang pada papa dan papa bilang akan mengirim manager dari pusat untuk mengurus pekerjaan di sini" ujar Jisoo.

"Aku juga ikut pulang?" Tanya Irene.

"iya kamu akan bekerja di perusahaan pusat di Korea, cepat bereskan barangmu kita pulang nanti sore" ujar Jisoo.

Setelah membereskan barang-barang pribadinya mereka bergegas menuju bandara untuk pulang ke Korea.

.
.
.
.

Malam harinya di Korea, Jero tampak sedang menyusun strategi untuk mengorek informasi dari mantan kekasih Jihyo yg sudah diminta untuk datang ke cafe.

"itu dia, sekarang nyalakan speaker ponselmu aku akan k esana sekarang. Apapun yg dia katakan nanti jangan terbawa emosi, tunggu aku di sini dia bisa kabur kalau ketakutan" ujar Jihyo lalu keluar dari mobil dan berjalan menuju meja yg di tempati seorang pria.

"Lama menunggu?" Tanya Jihyo.

Jero menyalakan speaker sambil terus menjaga sambungan telfonnya dengan Jihyo tetap tersambung.

"untuk apa kau mengajak ku bertemu? Kita sudah tidak ada hubungan" ujar pria itu sinis.

"memangnya tidak boleh? Aku hanya rindu padamu" ujar Jihyo santai.

"langsung saja ada apa?" Tanya pria itu.

"santai lah Yeji, aku hanya ingin dinner bersamamu, tidak ada yg lain" ujar Jihyo.

"bagaimana kabar kekasihmu itu" sinis Yeji.

"Tzuyu, namanya Tzuyu" ujar Jihyo.

"terserahlah aku tidak peduli" ujar Yeji cuek.

"dia baik, bertambah ganteng setiap harinya" ujar Jihyo memancing Yeji.

"lalu bagaimana dengan Nancy? Kau sudah jadi kekasihnya?" Tanya Jihyo.

"bukan urusanmu" ujar Yeji ketus.

Jihyo tidak kehabisan akal, ia tampak berpikir cara memancing Yeji untuk bicara.

"aku dengar Nancy sedang hamil, dan bayi yg dikandungnya adalah anak dari putra bungsu tuan Park, dan aku juga mendengar kalau mereka akan segera menikah" ujar Jihyo. Di mobil Jero tampak fokus mendengarkan.

"kau bilang apa? Nancy akan menikah dengan bocah itu?" Tanya Yeji tampak emosi.

"kau tidak tau? Bukankah kau kekasihnya?"

"brengsek wanita jalang itu" gumam Yeji.

"kau bilang apa?" Tanya Jihyo.

"bukan anak si tuan Park ayah dari bayi itu, tapi—" omongan Yeji terhenti.

"tapi siapa?" Tanya Jihyo.

Yeji terlihat gugup dan tampak menutup mulutnya seperti orang yg habis keceplosan.

Beautiful Mess || Jensoo ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang