🌸🌸🌸
~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~
•••
"Oke, yaudah sini cium!"
Lea yang memang sedang dalam kondisi serius langsung saja mengecup pipi Alpha sekilas. Dan... hal tersebut sangat-sangat sukses membuat Alpha langsung terdiam membeku.
"Cepat makan atau gue bakal kaduin Bunda?"
Melihat Alpha yang masih terdiam membuat Lea mengembangkan senyuman miringnya. Gadis itu menyenggol lengan Alpha sedikit kuat agar pria itu dapat tersadar dari keterkejutannya.
"Makanya jangan main-main sama ucapan gue. Baper kan lo jadinya!" Lea langsung tertawa puas dikala mendapati telinga Alpha yang mulai memerah. Pertanda jika lelaki itu sedang salah tingkah.
"Apaan sih, siapa juga yang baper. Yaudah iya, gue makan."
Alpha pun memakan batagornya tanpa mau melihat ke arah Lea yang kini masih terlihat mengembangkan senyuman penuh kemenangan miliknya. Lelaki itu sebisa mungkin menahan kegugupannya yang kian membesar.
"Alpha," panggil Lea berusaha memecah keheningan di antara keduanya.
"Apa?"
Mendapati suara Alpha yang sedikit keras membuat Lea mengangkat sebelah alisnya heran. "Lah, kok ngegas?" tanyanya bingung.
Sementara yang ditanya semakin dibuat salah tingkah lantaran tidak dapat mengontrol emosinya. Perlahan, Alpha pun mulai menarik napas lebih panjang agar dapat merasa sedikit lebih tenang.
"Gue ga kenapa-kenapa, lo yang kenapa?" jawab Alpha di saat emosinya telah terkontrol sempurna.
"Ga ada sih. Gue cuman manggil aja. Anyway, lo cinta sama diri lo sendiri ga Al?"
Pertanyaan dari Lea sukses membuat Alpha terdiam selama beberapa saat. Setelah menyadari maksud dari gadis itu, Alpha pun menggelengkan kepalanya dengan cepat sebagai jawaban.
"Ga, gue ga cinta sama diri gue sendiri."
Lea yang mendengar jawaban Alpha langsung mendesah kecewa. "Kok bisa sih? Why?"
"Karena gue tau, kalo gue bilang iya, lo pasti bakal bilang kalo lo mencintai orang yang sama. Bener kan?"
"Ahahaha tau aja. Seratus buat lo, deh. Tapi lo ga asik, matahin gombalan gue!" jawab Lea diikuti dengan decakan kesal yang keluar dari bibirnya.
"Gue gitu loh. Ayo pergi, gue udah siap."
Alpha membuang sampahnya sekaligus sampah Lea ke dalam tempat sampah terdekat. Setelahnya, lelaki itu segera menggenggam tangan Lea dan menariknya menuju parkiran untuk segera balik ke rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey, Alpha! [END]
Teen Fiction"𝙺𝚎𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊𝚗 𝚕𝚘 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚝𝚞𝚓𝚞𝚊𝚗 𝚞𝚝𝚊𝚖𝚊 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚐𝚞𝚎," -𝔸𝕕𝕙𝕚𝕥𝕒𝕞𝕒 ℙ𝕣𝕒𝕞𝕖𝕤𝕨𝕒𝕣𝕒 𝕎𝕚𝕛𝕒𝕪𝕒 *** Tentang seorang gadis bernama Lea, si pemilik senyuman manis yang suka menebar tawa. Namun...