🌸🌸🌸
~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~
•••
"Tapi-- gue kristen kalo lo lupa!" ucap Ethan dengan memperlihatkan kalung salib miliknya.
Suasana mendadak hening. Mereka saling bertatapan satu sama lain akibat kecanggungan yang mulai melanda.
"Hehehe iya juga ya, kan kita sama! Emang arti " ucap Damian berusaha mencairkan suasana.
"Maaf Than, gue cuman mau ngingetin mereka!" ucap Zhafran sembari melirik Lea dan Ravindra.
"Gapapa woylah, ngapa jadi canggung sih? Sans aja kali sama gue!" balas Ethan seraya tersenyum lebar dan menampilkan deretan gigi putihnya.
"Tapi Than, tetap aja yang namanya mainin perasaan cewek itu ga boleh!" ucap Damian dengan memukul lengan Ethan. "Di ajaran agama apa pun ga boleh nyakitin sesama manusia!" lanjutnya berceramah.
Ravindra mengangguk setuju dan ikut memukul lengan Ethan cukup kuat. "Nah, dengerin tuh buaya darat!"
"Y-ya gue bakal berubah kok. Suerr! Lagian Lea tuh suruh tobat duluan, pacar dia lebih banyak dari gue!" ucap Ethan dengan menunjuk Lea sebagai sasaran.
"Kok jadi gue? Lo mah selalu nyalahin gue!" bantah Lea tidak terima.
"Lagian lo yang ngajak taru--"
Lea yang sedang berbicara mendadak terhenti lantaran mulutnya kini telah terisi penuh dengan sebuah bakso yang disuapkan oleh Alpha secara tiba-tiba.
"Udah makan, jangan debat terus!" tutur Alpha tanpa rasa bersalah sama sekali.
Lea yang mendapat perlakuan seperti itu tentu saja tidak terima. Dengan cepat ia langsung mengunyah lalu menelan makanan yang ada di dalam mulutnya tergesa-gesa.
Setelah siap, gadis itu langsung saja menghadap ke arah Alpha dengan tatapan tajamnya. Baru hendak melayangkan protes, akan tetapi sebuah bakso berhasil mendarat kembali di mulut Lea yang baru terbuka. Pelakunya tentu tidak lain dan tidak bukan adalah Alpha.
Semua yang ada di meja tersebut mulai tertawa kencang, kecuali Atalaric yang hanya memilih tersenyum. Bahkan Ethan saat ini terlihat begitu bahagia sehingga suara ketawanya yang terdengar paling besar dan mendominasi. Alpha sendiri juga turut tertawa ketika melihat muka Lea yang memerah, menandakan gadis itu sedang berada di ambang kekesalan.
"Alphwaaaa!" kesal Lea dengan mengunyah secara kasar bakso di mulutnya.
"Udah dimakan aja! Habisin dulu, baru ngomong yang benar!" cibir Alpha masih mempertahankan tawa pelannya.
"Capek ketawa gue," ucap Damian dengan memegangi perutnya yang memang sudah berteriak ingin berhenti tertawa.
"Eh, tapi kalo ngeliat Alpha sama Lea... kalian ada sadar sama suatu hal ga sih?" tanya Ethan dengan wajah seriusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey, Alpha! [END]
Teen Fiction"𝙺𝚎𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊𝚗 𝚕𝚘 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚝𝚞𝚓𝚞𝚊𝚗 𝚞𝚝𝚊𝚖𝚊 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚐𝚞𝚎," -𝔸𝕕𝕙𝕚𝕥𝕒𝕞𝕒 ℙ𝕣𝕒𝕞𝕖𝕤𝕨𝕒𝕣𝕒 𝕎𝕚𝕛𝕒𝕪𝕒 *** Tentang seorang gadis bernama Lea, si pemilik senyuman manis yang suka menebar tawa. Namun...