26. Hijrah

539 36 1
                                    

🌸🌸🌸

~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~

•••

Lea kini tengah terduduk di salah satu pendopo di sekolahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lea kini tengah terduduk di salah satu pendopo di sekolahnya. Gadis itu terlihat tersenyum samar sembari mengusapi beberapa tetes peluh yang berada di pelipisnya.

"Cape juga ya, keliling jengukin mantan!" ujarnya seraya mengipas-ngipasi wajahnya dengan telapak tangan.

"Nih diminum dulu," ucap Zhafran seraya memberikan sebuah teh botol kemasan ke hadapan Lea.

"Makasih Zhaf," balas Lea dengan senang hati menerima minuman dari Zhafran, lalu menenguknya secara perlahan.

"Huaa lega, sekali lagi makasih Zhafran. Lo memang sahabat terbaik hehe!"

"Jangan bilang makasih terus. Gue malah senang bisa bantuin orang buat hijrah pelan-pelan." ucap Zhafran mulai mendudukkan dirinya sedikit jauh dari Lea.

"Jadi gimana? Udah tuntas masalah sama segudang pacar lo?" tanya Zhafran yang langsung diangguki cepat oleh Lea.

"Udah gue putusin. Gue juga bicara baik-baik sama minta maaf kalau gue ada nyakitin mereka selama ini..." ucap Lea dengan kekehan pelannya.

"Sama mantan udah belum? Mana tau mereka ada yang kesal lagi sama lo."

Lea kembali mengangguk. "Udah. Semuanya udah beres, gue udah jomblo kok."

"--eh ga jadi jomblo deh, single aja. Karna jomblo itu nasib sedangkan single itu prinsip."

"Itu pun kata Damian sih, hehe."

Zhafran ikut tersenyum di saat Lea terkekeh sembari menampilkan gigi putih miliknya.

"Sekarang, apa langkah yang mau lo tempuh buat ke depannya?" tanya Zhafran yang sukses membuat Lea terdiam sejenak.

"Gue mau belajar ngaji. Biar bisa baca Al-Qur'an dengan baik kaya lo!" balas Lea yang membuat Zhafran langsung mengembangkan senyumannya.

"Itu baru teman gue. Perlu bantuan gue?"

Lea menggeleng pelan. "Engga, gue bisa belajar ngaji dari Bi Santi nanti."

"... tapi... kalau lo mau, ajak gue kalau ada ceramah gitu di masjid ya, Zhaf? Gue mau mendalami agama lebih lanjut lagi."

Zhafran benar-benar kagum dengan tekad Lea yang begitu kuat. Ia lantas langsung mengangguk tegas setelah mendengar permintaan gadis itu.

"Pasti, Le." ucap Zhafran tanpa merasa keberatan sama sekali. Lagian rumahnya dan Lea berdekatan sehingga ia tidak perlu menjemput Lea terlalu jauh jika mau ke masjid.

"Udah dulu ya, Zhaf. Gue mau ke lab buat persiapan olimpiade nanti," pamit Lea yang langsung diangguki oleh Zhafran.

"Iya, semangat! Semoga lo dapetin yang terbaik dan semoga semua keinginan lo tercapai!"

Hey, Alpha! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang