🌸🌸🌸
~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~
•••
Tawa seorang gadis menggema cukup kuat dari arah aula utama sekolah. Penyebabnya tidak lain dan tidak bukan karena menyaksikan sekumpulan siswa dari berbagai kelas yang terkena razia rambut mendadak.Melihat gunting yang dengan lancarnya memotong helaian demi helaian rambut teman-temannya membuat tawa Lea semakin pecah. Apalagi ketika melihat raut pasrah dari mereka semua yang semakin membuat kebahagiaan Lea lengkap pada pagi itu.
Benar kata pepatah, bahagia itu sederhana. Seperti saat ini contohnya, Lea dapat merasakan kebahagiaan hanya dengan melihat aksi pangkas memangkas rambut dari beberapa guru yang bertugas merazia para siswa lelaki.
"Woy Lea, lo dasar SMS. Senang melihat orang susah!" ucap Ravindra dengan tampang tidak terima miliknya.
Ya, pria itu merupakan salah satu korban dari sekian banyaknya pemuda yang terkena aksi colak-menyolak dampak razia mendadak. Jangankan anak tengil seperti Ravindra, bahkan yang pendiam dan patuh seperti Alaric saja juga menjadi korban dari razia rambut tersebut.
Di antara mereka semua, hanya Zhafran-lah yang berhasil selamat dari razia rambut ini.
"Udah Le, jangan diketawain mulu. Kasihan!" tegur Zhafran yang duduk tepat di samping Lea.
"Hahaha kaliann lucuu bangett sihh!" ucap Lea masih dengan memegangi perutnya seolah belum puas tertawa.
"Woyy Ethan, rambut lo habis di jatuhi bom atom ya? Mana bekas ledakannya dua lagi hahaha!" Lea kembali berseru keras saat melihat colakan Ethan yang menampakkan sedikit kulit kepalanya.
"Sumpah Zhaf, gue ga tahan liatnyaa hahaha,"
Tawa Lea semakin pecah saat melihat penderitaan teman-temannya tersebut.
Sementara Zhafran, ia hanya dapat menggeleng-gelengkan kepalanya pelan. Pria itu membiarkan Lea terus tertawa dan larut dalam kebahagiaannya. Karena Zhafran tahu, jika tidak setiap hari gadis itu dapat tertawa dan merasakan bahagia sepuas ini.
Di saat Ethan, Ravindra, Damian, Alpha, dan Alaric telah siap dicolak, kelima pria itu pun langsung menuju aula untuk menghampiri si pelaku yang masih saja terus menertawai mereka.
"Puas ketawanya Le?" tanya Ethan dengan mata sinisnya.
"Uhukk, uhukkk... e-eh hehe ga ada yang ketawa kok!" Lea langsung tersedak dan memberhentikan tawanya seketika.
Melihat raut kesal dari kelima pria yang menghampirinya membuat Lea langsung terdiam. Gadis itu hanya menampilkan cengiran lebar seraya mengangkat jari telunjuk dan tengahnya bersamaan, menunjukkan bilangan dua.
"Peace hehehe."
Lea pun melirik ke arah Damian, Alpha, Ravindra dan Alaric secara bergantian. Baru saja ia menghentikan tawanya, namun setelah melihat kekacauan kondisi rambut kelima lelaki di hadapannya membuat Lea kembali tergelak. Bahkan lebih kencang dibandingkan sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey, Alpha! [END]
Teen Fiction"𝙺𝚎𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊𝚗 𝚕𝚘 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚝𝚞𝚓𝚞𝚊𝚗 𝚞𝚝𝚊𝚖𝚊 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚐𝚞𝚎," -𝔸𝕕𝕙𝕚𝕥𝕒𝕞𝕒 ℙ𝕣𝕒𝕞𝕖𝕤𝕨𝕒𝕣𝕒 𝕎𝕚𝕛𝕒𝕪𝕒 *** Tentang seorang gadis bernama Lea, si pemilik senyuman manis yang suka menebar tawa. Namun...