Hey, Alpha! [END]

22. Abisatya

🌸🌸🌸

~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~

•••

"Siapa di sini yang masih ingat sama rumus dari alkana?" tanya seorang guru di dalam kelas Lea. Wanita dengan pakaian dinasnya itu kini sedang membahas kisi-kisi untuk ujian akhir yang seminggu lagi akan dihadapi oleh para siswa-siswinya.

Semua terdiam. Tidak ada satu pun dari mereka yang bisa menjawab pertanyaan dari guru tersebut.

"CnH2n+2,"

Suara seorang perempuan berhasil memecah keheningan di kelas tersebut. Semua perhatian di kelas itu seketika tertuju ke arah sosok perempuan yang berada di sudut kelas dengan pandangan penuh takjub.

Lea, ya gadis itu yang menjawab pertanyaan dari sang guru. Di saat semua kelas meliriknya dengan tatapan kagum dan heran, Lea hanya menatap semuanya sekilas seolah tidak tertarik dengan tatapan mereka semua.

"Lea, bagus! Ibu suka kamu yang begini daripada Lea yang sering bolos apalagi tidur saat di kelas," ucap Bu Desyam dengan senyuman tipisnya.

Ya. Selama memasuki masa SMA, tidak pernah sedikit pun ada yang melihat Lea serius ketika pelajaran sedang berlangsung. Bahkan ranking gadis itu selalu pas di posisi 10 besar, tidak pernah meningkat mau pun turun. Dan lagi, Lea selalu terlibat masalah yang berakhir dengan pemanggilan orang tuanya hingga mendapatkan hukuman skorsing.

Padahal selama SMP, gadis itu selalu menempati posisi juara 1 dan menjadi seorang siswi teladan. Namun, hanya sosok Alpha yang mengetahui hal tersebut. Mungkin, juga beberapa dari teman SMP-nya yang juga memasuki SMA yang sama.

Tidak ada yang tahu apa alasan di balik perubahan dan penurunan prestasi gadis itu. Bahkan Alpha sekali pun.

"Kalau begitu, apa rumus dari alkena?" tanya guru perempuan itu kembali.

Hening. Tidak ada yang memberikan jawaban hingga suara Lea kembali terdengar menggema.

"CnH2n,"

Seluruh kelas langsung bertepuk tangan setelah mendengar jawaban Lea. Sungguh mereka merasa terkejut dengan perubahan Lea. Ini adalah pertama kalinya Lea menjawab pertanyaan dari guru. Karena biasanya, gadis itu selalu acuh dan bersikap seolah tidak peduli.

"Bagus Lea. Kalau begitu terakhir, apa rumus dari alkuna?" tanya guru itu dengan menatap Lea. Berharap jika gadis itu dapat menjawab pertanyaannya kembali.

"CnH2n-2," jawab Lea kembali yang membuat Bu Desyam tersenyum puas.

"Bagus. Pertahankan Lea. Ibu suka ngelihat semangat belajar kamu yang seperti ini."

"Tapi masih ada satu rumus lagi Bu," tutur Lea yang berhasil menghadirkan sedikit kerutan tipis di dahi sang guru.

"Apa itu?"