🌸🌸🌸
~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~
•••
Lea saat ini tengah berada di dalam kelasnya. Sendirian, tanpa ada seorang pun yang menemani. Gadis itu bahkan telah sampai di sekolahnya sejak pukul enam kurang sepuluh dini hari.
Sejak SMP, Lea memang selalu berangkat bersama Alpha. Tidak pernah sehari pun ia pergi tanpa bersama Alpha. Jika pulang, memang terkadang Lea tidak selalu bersama Alpha. Tapi itu semua lantaran Lea sendiri yang memilih pulang bersama teman atau pacarnya. Namun pagi ini, untuk pertama kalinya gadis itu berangkat menggunakan ojek online.
Sebenarnya, di rumah Lea sendiri terdapat mobil dan motor. Namun, benda tersebut rasanya tidak berguna karena gadis itu tidak pandai dalam mengendarai motor. Sedangkan untuk mobil, dapat dikatakan jika Lea sangat mahir. Tetapi sayang, ayahnya tidak mengizinkan ia untuk membawa mobil.
Semuanya bukan tanpa sebab. Karena jika ada masalah atau sedang di dalam kondisi banyak pikiran, Lea selalu berkendara secara ugal-ugalan.
Bahkan Lea dulu pernah hampir saja mengalami kecelakaan seandainya ssaja aat itu ia tidak dengan cepat memutar stirnya untuk menghindari sebuah truk dari arah berlawanan yang ia terobos.
Pagi ini, Lea terlihat menatapi papan tulis putih di kelasnya dengan pandangan yang hampa. Dengan headphone yang menyumbat telinganya, gadis itu menjadi semakin tidak peduli dengan kondisi lingkungan di sekitarnya.
Beruntung kelas sedang kosong, jadi tidak ada yang bisa melihat Lea dalam kondisi kacaunya.
Batin dan pikiran Lea sedang berperang saat ini. Di satu sisi, gadis itu belum siap jika harus bertemu dengan ayahnya kembali. Namun di sisi lain, ia juga harus menemui sosok lelaki itu demi memenuhi permintaan mamanya.
"Lea ga tau gimana caranya, Ma...."
Gadis itu menutup wajahnya dengan kedua tangan. Tidak lama setelahnya, ia pun mengusap wajahnya sendiri secara kasar. Mengingat perbincangannya dengan sang ibunda kemarin nyatanya berhasil membuat Lea berulang kali menarik napasnya gusar.
-Flashback On-
"Lea, sebentar lagi udah ujian semester kan? Mama mau Lea dapetin juara satu biar Ayah bangga. Mana tau nanti Ayah bakalan mau balik lagi ke kita,"
"Ga bakal bisa kaya git-"
"Mama tau Lea selama ini sengaja kan ga mau jadi juara?"
"Mama juga tau kalau selama ini, Lea selalu ngisi jawaban yang salah pas ujian, padahal Lea tau jawaban yang sebenarnya."
Lea tertegun. Gadis itu menatap sang ibunda tidak percaya. "Mama, tau dari mana?"
Wanita paruh baya itu tersenyum tipis seraya membelai surai hitam milik anaknya. "Setiap Mama datang ke kamar Lea, waktu Lea udah tidur. Lea selalu ngigau karena nyesal ngisi jawaban yang salah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey, Alpha! [END]
Teen Fiction"𝙺𝚎𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊𝚗 𝚕𝚘 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚝𝚞𝚓𝚞𝚊𝚗 𝚞𝚝𝚊𝚖𝚊 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚐𝚞𝚎," -𝔸𝕕𝕙𝕚𝕥𝕒𝕞𝕒 ℙ𝕣𝕒𝕞𝕖𝕤𝕨𝕒𝕣𝕒 𝕎𝕚𝕛𝕒𝕪𝕒 *** Tentang seorang gadis bernama Lea, si pemilik senyuman manis yang suka menebar tawa. Namun...