Hey, Alpha! [END]

28. Jagaddhita

🌸🌸🌸

~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~

•••

Sehabis pulang dari masjid setelah melakukan sholat isya' berjamaah. Lea dan Zeva pun melanjutkan acara yang telah mereka susun sebelumnya. Dimana Zeva akan mengajarkan Lea mengaji, lengkap beserta dengan hukum tajwid.

"Alhamdulillah, akhirnya siap juga. Gue takjub sama lo, Le. Cepat banget ngertinya."

"MasyaAllah banget sahabat gue yang satu ini!" puji Zeva yang membuat pipi Lea bersemu kemerahan.

"Haha biasa aja kok, Zev. Gue malah pengen cepat-cepat ngejar ketertinggalan gue selama ini."

"Gue bangga sama lo, Le. Lo mau berubah jadi lebih baik lagi dengan serius. Terus istiqomah ya, Le."

"InsyaAllah, Zev..." balas Lea dengan senyuman manisnya.

"Oh iya, lo kapan balik dari USA? Perasaan gue, kemarin Zhafran bilang dua hari lagi." tanya Lea heran.

"Kemarin malam gue udah pulang. Gue sengaja ngabarin bakalan pulang dua hari lagi karena mau suprise-in keluarga gue," jawab Zeva dengan sebuah senyuman manis yang terukir sempurna.

Zeva mulai terkekeh pelan ketika mengingat seberapa terkejut keluarganya saat melihat dirinya yang ternyata telah tiba di rumah tanpa ada kabar terlebih dahulu.

"Oh iya, ada satu hal yang gue pengen buat lo lakuin, Le."

Lea mengangkat sebelah alisnya, menunggu Zeva untuk menyampaikan keinginannya.

"Lo pakai hijab,"

Perkataan dari Zeva sukses membuat Lea terdiam. Mata gadis itu sedikit membola lantaran terkejut dengan ucapan gadis di hadapannya tersebut.

"Seriuosly? am I?" tanya Lea yang langsung diangguki oleh Zeva.

"Ya serius. Lo mau kan?"

"Mau. T-tapi gue takut."

"Buat apa takut? Menutup aurat adalah salah satu hal penting yang harus dilakukan oleh seorang perempuan muslimah."

"Lo tau, hijab dan perintah untuk menutup aurat sendiri merupakan salah satu cara Allah untuk memuliakan dan melindungi derajat kita sebagai perempuan," ucap Zeva yang berhasil membuat Lea menjadi tertegun.

"Jadi lo masih takut buat berhijab?" tanya Zeva yang langsung mendapatkan gelengan pelan dari Lea.

"Engga. Gue bakalan coba, Zev."

***

Seorang gadis kini menatap sedikit ragu ke arah cermin di depannya. Gadis itu memutar tubuhnya ke depan dan belakang, bergerak ke kanan hingga kiri hanya untuk memastikan dengan baik penampilannya saat ini.