Prolog

491 82 9
                                    

Jam bandul lemari yang ada di ruang tengah berdentang enam kali. Seharusnya, Hana sudah tampil rapi dengan riasan tipis yang membuat wajahnya tampak segar. Tapi yang ada sekarang dia masih berkutat dengan gorengan ayam yang sepertinya gosong di sisi bawah.

Hana merutuk. Badannya kini dipenuhi aroma tumisan bawang. Padahal, biasanya badannya sudah harum dengan parfum white musk yang lembut.

Ya, semua ini gara-gara Abas! Abas Nugraha! Laki-laki itu sungguh membuatnya sengsara sehingga mau tak mau dia harus berkutat di dapur pada pagi buta untuk menyiapkan sarapan.

Semua bermula, saat mereka—Hana dan Abas—terjebak di dalam dunia gim yang dibuat Abas,  di mana lovemeter dan tanda hati selalu membayangi. Dengan terpaksa, Hana harus ikut dalam misi tidak jelas yang menyulitkannya.

Ah, kenapa misi memasak harus ada setiap pagi? Tidak! Kenapa Abas sontoloyo itu harus menciptakan gim absurd yang menjebaknya harus melakukan misi agar nyawanya tetap terjaga.

"Yang …."

Hana menghela napas. Amarahnya  sudah terkuras habis. Dia hanya melirik Abas yang kini memasang wajah dengan mata seperti Pussy in the Boot di film Sherk.

"Yang …." Abas menarik ujung kausnya dengan kedua tangan. Gerakannya berayun terkesan manja, tidak cocok dengan tubuh tinggi kekarnya.

"Mas, udah deh. Aku keburu telat. Dua hari ini aku telat." Hana mematikan api lalu meraih saringan untuk mengangkat ayam goreng yang tidak matang merata. Ada yang cokelat muda, cokelat tua … bahkan kehitaman.

"Besok aku masakin ya. Daripada nggak bisa kemakan kaya gini." Geraman Hana membuat lovemeternya menyusut. "Eh, Yang … makanannya enak kok, tapi ya cuma satu sisi aja."

"Mas mau cari mati?" Hana tersenyum sambil mengacungkan sutil tepat di ujung hidung mancung Hana. "Tuh, lovemeterku susut!" Lirikan ke arah lovemeter yang melayang-layang di sampingnya, membuat rona Abas memudar.

"Ya elah, Yang. Susut lagi?" Abas mengerang, sembari menggaruk kepalanya tak gatal. "Kamu mau bunuh aku?"

Hana mengangkat bahu. "Itu semua terserah Mas sih. Bikin aku supaya jatuh cinta lagi sama Mas atau … kita game over!"

Hana meninggalkan Abas yang melongo di dapur yang berantakan. Melihat suaminya yang frustasi, dia tersenyum miring. Ya, kali ini Abas harus tahu rasanya mempunyai cinta yang lebih besar. Hana akan membalas untuk setiap hal yang Abas lakukan, hingga membuat Hana kehilangan hal yang berharga dalam hidupnya.

💕Dee_ane💕

Kuy, kenalan dulu sama Yohana Anjani Kamadjaya.

Kuy, kenalan dulu sama Yohana Anjani Kamadjaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini Abas Nugraha

Jangan lupa disimpan di perpustakaan ya😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa disimpan di perpustakaan ya😘

Cek trailer dulu

Lovemeter (Ketika Cinta Bisa Diukur)-completed-unpub sebagianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang