Bab 2

878 101 4
                                    

Maaf jika ada typo



Saat baru memasuki pintu utama tokonya, Nandini yang biasa dipanggil dengan  sebutan bu Andin langsung menghampiri meja tempat dimana Rini pegawainya berdiri.

"Rin kamu uda sarapan?"

"Uda bu tadi sama bubur"

"Yaaa... padahal mau ngasih ini"

Nandini memperlihatkan totebag  berisi dessert yang tadi ia buat

Rini menelan salivanya

"Tapi masih mau ko bu, seperti biasa sarapan bubur tidak membuat kenyang hehe"

Rini berujar dengan ragu

Nandini hanya menggelengkan kepalanya

"Rini...Rini... yang namanya sarapan hanya buat mengganjel  perut saja, tidak membuat sampai kenyang seperti makan berat"

"Uda ni ambil aja kalau kamu masih lapar dan juga biar kerjanya makin  semangat"

Nandini menyodorkan totebag pada gadis muda itu

"Te -terima kasih bu, tapi ngomong-ngomong tumben bu Andin bawa bekel biasa nya ngga pernah"

Tanya Rini yang heran

"Kebetulan tadi masaknya banyak, jadi kalau makannya pas pulang kerja rasanya ngga kan enak, jadi di bawa ke sini.

Begitu ....uda gih kerja lagi kamu mau aja kalau diajak ngerumpi"

Ujar Nandini sambil tertawa

Rini pun meminta izin untuk makan dessert  itu, lalu kemudian ia bekerja kembali.





Rini pun meminta izin untuk makan dessert  itu, lalu kemudian ia bekerja kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Di tengah mengecek laporan keuangan penjualan tokonya,  Nandini tiba-tiba teringat sikap Arzeno pagi tadi yang  sebenarnya cukup membuat perempuan ini  tersinggung.

"Dasar tidak punya perasaan, tidak menghargai sama sekali"  decihnya

" Ya Tuhan...Ini baru satu hari pernikahan gimana selanjutnya jika tidak ada perubahan" iya menghela nafasnya

" Aku tidak mau membuat malu paman dan bibi jika kami tidak akur dan memutuskan berpisah"




2 hari sebelum Pernikahan

Arzeno meminta izin mengajak jalan Nandini, tidak seperti yang orangtua Arzeno dan Paman beserta bibi Nandini  pikirkan. Arzeno mengajak jalan Nandini karena ingin mengatakan sesuatu mengenai pernikahan yang akan di langsungkan ini.

Kini kedua orang itu  berada di teras rumah paman dan bibi Nandini

Arzeno mengatakan jika ia ingin pernikahan ini hanya kontrak antara Dia dan Nandini tanpa sepengetahuan orang tua dan orang tua mereka Nandini.

Nandini Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang