Chapter 5

562 78 3
                                    

Nandini masih berada di kamar Arzeno rupanya iya ketiduran dikamar ini, saat terbangun ia tidak menyangka sekarang menjadi istri dari orang yang telah lama ia kagumi saat remaja dan karena inilah dia bersikap baik terhadap Arzeno karena dia tahu Arzeno adalah orang yang baik.

Nandini menyukai Arzeno, dan  dia akan bahagia jika Arzeno bahagia oleh karena itu dia akan iklhas jika nanti Arzeno meninggalkannya dan lebih memilih bersama wanita lain.

Nandini mendengar suara gerbang terbuka ia segera mengintip dari jendela dan benar saja mobil Arzeno telah kembali, dengan  cepat ia pergi dari kamar itu dan tidak lupa merapikan kembali tempat tidur Arzeno. dan kembali kekamarnya  langsung.

saat masuk kamarnya Zeno cukup heran kenapa kamarnya tiba-tiba rapi karena seingatnya pagi tadi kamar ini sangat berantakan,  zeno berpikir pasti pembantunya yang telah membereskannya. lalu ia pergi kekamar mandi membersihkan diri kemudian berganti pakaian dan langsung merebahkan dirinya di Kasur kebesarannya.

hari ini pekerjaanya cukup padat yang membuatnya tak sempat untuk beristirahat. saat sedang nyaman dengan posisinya Arzeno bisa  mencium wangi lain dan tentu saja  bukan parfume nya,  Arzeno menyukai wangi ini menenangkan pikirnya. merasa ada sesuatu yang mengganjal badannya Arzeno berbalik dan melihat ada gelang emas di kasurnya lalu iya mengambil gelang itu menatapnya dengan lekat dan membaca ukiran pada gelang itu yang bertuliskan Nandini lalu ia menyimpan gelang itu di laci nakasnya.







09:00 PM .....

Arzeno mengingat jika besok malam ada peresmian Launching Hotel Milik Mahenda sepupunya. jika dia datang sendiri pasti akan dipertanyakan oleh keluarganya dimana istrinya dan tidak mungkin juga untuk berbohong jadi Arzeno memutuskan untuk mengunjungi kamar Nandini  dan memintanya agar bersedia datang ke acara Mahenda besok malam.

“tuk,,tuk,,tuk”

suara orang mengetuk pintu

“Masuk saja tidak dikunci”
Mendengar itu Arzeno langsung masuk namun tak benar-benar masuk ia seperti biasa dia hanya berdiri menyender diambang pintu, sedangkan Nandini merebahakn dirinya diranjang sambil membaca Novel.

“ada apa,tumben sekali kamu mengunjungi kamarku?”

“kurasa aku berhak pergi kesetiap sudut rumahku sendiri” jawab Arzeno yang tanpa ekspresi

Nandini diam jika Zeno  sudah  membahas kepemilikan tempat tinggal milik siapa dan siapa.

“Sepupuku  dari Canada  akan menetap disini dan besok dia akan  mengadakan acara pembukaan Hotel baru  miliknya”

Ujar Arzeno

“Lalu….apa hubunganya denganku?”

“tentu saja karena kau istriku jadi kita harus datang bersama”
Jelas Arzeno

“karena orangtuaku  pasti akan curiga  jika kau tidak datang bersama ku” sambungnya

“Hmmmmm....Baiklah, lalu apa ada dress codenya ada  harus seperti apa?”

“tidak ada, berpakailah senyamanmu” Nandini hanya mengangguk

“ingat besok jam 7 kau sudah siap”

kemudian Arzeno pergi dari kamar Nandini tanpa menutup kembali pintu kamar itu yang membuat Nandini sedikit  agak kesal.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nandini Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang