Chapter 20

414 56 12
                                    













3 Years Later, Melbourne, Australia






Hotel bintang 5 yang berada di  kawasan elit salah satu kota terbesar di Australia


"Nandini, are you willing to replace me in the next week?"
(apakah kamu bersedia menggantikanku minggu depan?)"

pinta kepala chef dengan logat kental orang barat tempat Nandini sekarang bekerja, Chef Ramond

"Of course, I'm willing
(Tentu saja saya bersedia)" ujar Nandini dengan senyuman

"Chef, Where would you go
(kemana Anda akan pergi )?"

tanya Nandini dengan masih tetap fokus memplating masakan yang baru disajikan dimeja dapur

Pria paruh baya tersebut tersenyum

"I'm going to take time off, my son has promised a holiday. "Because at the end of last year my wife and I didn't take him for a walk.
Because at the end of last year there were very many visitors"

(Saya akan mengambil cuti,  saya telah menjanjikan liburan dengan anak saya, Karena akhir tahun lalu saya dan istri tidak mengajaknya jalan-jalan")

"OK, I hope you and your family have a nice holiday"

"Thank you very much, Nandini "




***




Perempuan cantik dengan rambut sebahu itu  bergegas pulang setelah 10 jam bekerja dengan shift pagi, waktu masih menunjukkan pukul 17.10 waktu Australia.

"Sonia, aku akan pulang sekarang, jangan lupa bawa french toast dan pancakenya, kamu bisa panaskan di microwave " ujar Nandini sambil membenahi tas selempang kerjanya

"baiklah, kamu sendiri sudah menyisihkan bagianmu?"

"tidak, terima kasih. lagipula tidak ada yang akan memakannya jiwa aku bawa pulang" Perempuan itu bergegas pergi setelah mengatakan itu

"-- -Baikah, hati-hati " Sonia, perempuan muda itu, ingin berbicara lebih, tapi ketika Nandini langsung pergi begitu saja diapun mengurungkan niatnya

"Dia sangat tertutup" gumamnya yg masih terus memandangi pintu kitchen yang kini tetutup.


Nandi berjalan menyusuri trotoar jalanan yang ramai, matahari sudah mulai terbenam menampakkan cahaya orange yang cantik, jika berada di tepi pantai, lapangan luas, ataupun di puncak gedung tinggi, orang-orang pasti akan mengambil gambar.

Dan penampilan perempuan ini setelah beberapa tahun sungguh sangat berbeda, rambut pendek namun nampak lebih terlihat fresh dan dewasa, jika dulu iya terbilang feminim tidak dengan sekarang, Nandini sekarang lebih senang menggunakan jeans, kemeja dan jaket levis kemanapun ia pergi. pribadinya pun menjadi sangat tertutup dengan semua orang dan bicara seperlunya dengan siapapun termasuk rekan kerjanya.

Biasanya ia akan langsung pulang sehabis bekerja, tapi tidak dengan sore ini. Melihat cuaca yang cukup bagus Nandini pergi ke the night market queen victoria, untuk mencoba  jajanan malam yang ramai di jual oleh kios-kios yang berjejeran sepanjang jalanan.

Nandini mencoba menu sosis bakar khas pasar ini, serta beberapa cemilan unik lainnya yang jarang iya temui di Indonesia. setelahnya Nandini pergi ke taman yang menampakkan banyak air mancur di tengah bundaran kolam, air mancur itu terlihat cantik menari-nari ditemani warna-warni cahaya lampu.

Banyak pengunjung yang berpasangan menyaksikan itu, melirik kesebelah kanan dan kirinya semua terlihat mesra, membuat perempuan itu cukup tidak nyaman berada di sana. Meskipun demikian ia mencoba untuk biasa saja.

Nandini Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang