Chapter 4

578 79 5
                                    

saat dikantor Nandini mendapat telepon dari nomor yang tak ia kenal, ia sangat tahu jika orang itu pasti ayahnya yang selalu meminta uang padanya dan buruknya lagi uang itu dipakai untuk d berjudi. Nandini mengangkat telepon itu dan benar saja itu ayahnya

“ baik,nanti andin akan segera transfer”

“terima kasih,kau memang putri kebangganku hahahah”

“ayah,andin mau bicara-----

“tutt tutt tutt”

sambungan telepon itu telah terputus,Nandini menghela nafasnya menyabarkan  dan mengontrol dirinya agar tidak naik darah menghadapi kelicikan ayahnya.



sambungan telepon itu telah terputus,Nandini menghela nafasnya menyabarkan  dan mengontrol dirinya agar tidak naik darah menghadapi kelicikan ayahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Hari ini Arzeno kembali pergi dengan Jihan dan kali ini benar ia menemai Jihan untuk check up memeriksa kandungannya,kini kandungan Jihan sudah berusia 8 minggu.

Arzeno dan Nandinipun telah pindah ke rumah baru milik Arzeno dan tentunya dengan kamar tidur  yang berbeda. sikap Arzeno tetap  datar seperti biasa Pada Nandini padahal dengan orang lain Arzeno Nampak ramah lalu apa alasannya bersikap demikian pada Nandini? jawabannya karena Nandini menjadi penghalang antara dia dan Jihan. Arzeno sempat bicara pada orangtuanya jika ia ingin menikahi Jihan namun tak dapat restu dari  orang Arzeno.

sedangkan Nandini tetap bersikap seperti biasa nampak tenang dan tetap melakukan hal-hal yang  biasa dilakukan oleh ibu rumah tangga,ia tidak peduli dengan sikap dingin Arzeno padanya, ia tetap memasak di pagi dan sore hari walaupun makanan yang ia masak sering dibuang karena basi tidak ada yang makan selain dirinya dan asisten rumah tangganya.

Rumah yang Nampak minimalis namun besar itu terlihat sangat elegan di tambah dengan kebun bunga yang terdapat di samping rumah itu, banyak bunga yang Nandini tanam karena ia memang suka berkebun, bahkan setiap pagi ia tak lupa untuk menyirami bunga-bunganya. seperti hari ini ia sengaja bangun pagi-pagi untuk menyiapkan sarapan dan setelahnya ia akan mengurus bunga-bunga ditamannya. saat ia sedang menyiram tanaman itu terdengar suara mobil yang keluar dari garasi dan benar saja kali ini Arzeno mengabikannya lagi sarapan yang ia buatkanpun tidak disentuh sama sekali.




 saat ia sedang menyiram tanaman itu terdengar suara mobil yang keluar dari garasi dan benar saja kali ini Arzeno mengabikannya lagi sarapan yang ia buatkanpun tidak disentuh sama sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nandini Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang