😽ArEca-02😽

27.9K 2.6K 120
                                    

Ayo dong, KOMEN DAN VOTE! Biar up nya cepet kaya biasa.

200 vote dan 70 komen, kuylah.
...........................................................

"Kak, Arey gak selingkuh!"

"Silahkan ngomong sama tembok."

"Oke, tembok! Arey gak selingkuh tapi Kak Seca gak percaya..hiks.."

"Gusti..isi otak pacar gue kayanya sama kaya otak patrick."

[02-Arey kena fitnah]

Arey memicing melihat pesan nya tak dibaca padahal sudah dikirim sejak 2 menit yang lalu.

"Apa-apaan ini, Kak Seca ngapain sampe pesan aku gak dibaca dia." gerutu Arey kesal.

Malam ini dia gak ngapel ke balkon kamar Sesya, kan kamar mereka sebelahan dan balkon mereka dempetan, jadi Arey tinggal lompat aja.

Karena hujan ini, jadi Arey di kamar, dia juga dihukum sama Mami Claire untuk tak keluar rumah setelah Salat Isya.

"Huh! Kak Seca ngapain sih! 3 menit gak balas chat aku!" Arey menghentakan kakinya kesal.

Dia malam ini hanya mengenakan boxer dan singlet putih, rambut abu-abu gelapnya diikat bagian depan alias apple hair.

Bibirnya mengerucut sebal, dengan cepat Arey keluar dari kamar.

Tak perduli pada larangan Mami Claire yang sedang menghukumnya di kamar.

Suara kaki Arey terdengar jelas dihentak-hentak, Claire dan Juan yang merupakan orang tua Arey hanya melirik saja.

Setelah Arey lewat, mereka lanjut lagi cium-cium sambil remet-remet.

Siapa yang diremet? Papi Juan lah hahahaha.

Arey mengambil payung yang tergantung didinding belakang pintu, dengan segera Arey keluar dengan payung kuning minionnya.

"Hai katak, Arey mau ke rumah Kak Seca, jangan berkembang biak di kolam ikan Arey, nanti Arey jadiin kalian sate."

Arey berlari dihalam rumahnya, tak pakai sendal dan menerobos becekan selama berlari menuju rumah Sesya.

Tepat disebelah rumah Arey.

"Oh, hai mbak kun, hujan loh, ngapain disitu?" Arey, selain binal dia juga merupakan anak yang yah, bisa ngeliat setan dan suka ngobrol sama mereka.

Tapi setiap kali ada Sesya, setan tak berani mendekat, kayanya karena aura Sesya itu kuat dan lebih mendominan.

Arey sampai di teras rumah Sesya, dengan perlahan dia meletakan payung minionnya lalu mengetuk pintu rumah Sesya kuat.

Tok tok tok tok!

"Assalamualaikum, Kak Secaaaaaaaa!"

Butuh 2 menit sampai akhirnya pintu terbuka, Sesya biasanya tinggal sendirian karen tante Henya yang merupakan ibu Sesya bekerja di sebuah kantor.

Jadi lebih sering tidur di mess kantor ketimbang pulang, lagian Sesya udah 20 tahun, dia tak punya adik jadi Sesya biasa tinggal sendiri.

"Kenapa?" nada suara Sesya begitu datar, terlihat tak minat.

Arey justru memekik girang, melihat Sesya hanya mengenakan tank top dan celana sepaha membuat Arey terpesona.

"Kak Seca cantik banget, eh btw kenapa kakak gak balas chat Arey!? Arey udah nungguin."

Sesya merotasi matanya malas, dia mendengus dan mendorong tubuh Arey yang tadinya hendak masuk.

"Gausah masuk, gue gak terima tukang selingkuh disini." ketus Sesya.

Arey yang tadinya terlihat ceria, sontak diam membeku, menatap Sesya linglung.

"Hah? Selingkuh? Siapa selingkuh?"

"Lo selingkuh Arey."

"Apa? Mana ada!"

"Tadi Jio bilang sama gue, pas di sekolah lo mojok berdua sama cewek."

Arey menggigit bibir bawahnya, dia menggeleng ribut "Enggak! Arey gak mojok, Arey cuma nanyak soal tugas doang kakak, percaya sama Arey ihhh." rengeknya memelas.

"Gak percaya."

"Kak ihhh! Kak, Arey gak selingkuh!"

"Silahkan ngomong sama tembok."

Arey mengangguk cepat.

"Oke, tembok! Arey gak selingkuh tapi Kak Seca gak percaya..hiks.."

"Gusti..isi otak pacar gue kayanya sama kaya otak patrick."

Sesya sebenarnya tau kalau Arey gak selingkuh, cuma dia pengen ngerjain Arey sampai cowok itu nangis.

"Udalah sana pulang."

"Gak mauuu! Hiks..AREY GAK SELINGKUH KAKAK ENGGAAAAK!"

"Lo kira, gue perduli? Kagak."

"J-jahat banget..hiks..Arey bakal teriak kalau kak Seca merkosa Arey! Biar nanti kakak digebuk warga!"

"Apaan sih, nanti gue perkosa beneran lo nangis!"

"Enggak lah, aku malah bakal senang hati, tapi kakak harus nikahin aku."

"Malas punya lakik bocil kaya lo."

Arey merengut sebal, dia merengkuh pinggang Sesya dan memangut bibir gadisnya lembut dan penuh tuntut.

"Umh! A-arey lepas!"

"Diem! Aku gak bocil Sesya..kamu harus ingat kalau aku begini cuma sama kamu..paham sayang?"

Sesya mengangguk, dia selalu kaget kalau Arey dalam mode waras kaya gini, suka buat jantung Sesya gak karuan detaknya.

"Jauhan!"

"Gak mau sayang."

"Gue tendang nunut lo Rey."

"Nanti gabisa buat dedek bayi kalau nunutnya gak ada."

"Gue serius nih."

"Ck, iya-iya, tapi seriusan Sesya, aku gak selingkuh dari kamu. Aku cinta sama kamu doang.."

Sesya menatap jelas tatapan sayu memelas milik Arey, kemudian mengangguk dan mengelus rambut abu gelap cowok itu.

"Gue tau, bercanda doang tadi."

"Hish! Buat panik aja."

Sesya memang pusing punya pacar kaya Arey, tapi dibanding kekurangan, Arey punya banyak kelebihan dan kebaikan yang mampu membuat Sesya bertahan bersamanya.

😽Bersambung😽

Clingy Badboy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang