😽AreCa-06😽

22.5K 1.8K 105
                                    

VOTE DULU WOI SEBELUM BACA! Untung komen penuh, kalau gak aku unpub lagi nih cerita, jangan sider dong!

150 vote dan 50 komen ayo! Nanti aku up lagi, vote diawal atau diakhir chapter!

...........................................................

"Aku mau pup.."

"Ya udah pup disini, pake pispot."

"Ah gak mau! Malu tau."

"Sok malu, biasanya juga malu-maluin."

[06.Masalah Ali]

Sesya udah baikan sama Arey, ya mau gak mau harus baikan karena keadaan Arey kaya gini, jadi sekarang Sesya lagi sibuk menemani Arey di kamar inap.

Arey terus mengoceh panjang dan pastinya banyak hal dia ocehkan, Sesya hanya menjadi pihak pendengar sambil mengelus rambut Arey pelan.

"Kucing Arey gimana dong nasibnya? Siapa yang ngasih makan?"

"Tante Claire yang ngasih makan."

"Untung aja, Arey kira bakal mati tuh si Jaelani."

Alis Sesya naik sebelah, bukanya kucing Arey betina ya, kenapa dikasih nama Jaelani?

"Kucing lo kan betina, kok Jaelani."

"Ya awalnya kan aku kira itu Jantan, jadi udah keburu dikasih nama Jaelani." rengut Arey manja.

Sesya mengangguk pelan, sudah 3 hari Arey di rumah sakit dan besok dia akan di operasi, untuk sementara Arey hanya bisa buang air besar maupun kecil di pispot maupun pampers.

Saat asik-asiknya mengoceh, tiba-tiba bibir mungil Arey terlipat ke dalam, wajahnya pucat dengan keringat dingin yang mulai mengalir pelan.

Sesya yang menyadari perubahan raut wajah Arey sontak bertanya, panik tentu saja.

"Lo kenapa? Ada yang sakit?"

Arey menggeleng pelan, dia meneguk ludahnya kasar disusul dua sudut bibirnya yang mulai turun perlahan, dia menatap Sesya melas.

"Aku mau pup.." lirihnya bergetar, perutnya sakit dan rasanya pup nya sudah diujung anus.

"Ya udah pup disini, pake pispot."

"Ah gak mau! Malu tau."

"Sok malu, biasanya juga malu-maluin."

Arey memelas, dia beneran gak mau pup di kasur, gak enak, risih dan ngeganjel banget "Mau Pup di kamar mandi, please.." lirihnya bergetar, hampir menangis.

Hela napas kasar Sesya berikan, dia langsung meletakan tangannya dibawah lutut Arey, lalu satunya dipunggung Arey.

"Pegang infus lo, biar gue gendong ke kamar mandi."

"Uumm, makasih sayangnya Arey, jadi makin cin-"

Tut..

Arey diam saat suara sialan itu terdengar, dia menatap Sesya dengan tatapan melotot yang kaget.

Dengus pelan Sesya berikan, dia mengecup bibir Arey pelan "Suara kentut lo lucu juga, imut." puji Sesya dengan senyum miring yang menyebalkan.

"IHH APAAN SIH!"

Kekehan kuat Sesya berikan, lucu banget nih cowok kalau malu, lihat saja wajahnya sudah merah padam sampai ke leher.

Akhirnya Sesya segera masuk ke kamar mandi dan membantu Arey pup agar cowok itu tenang.

....

Sekitar jam 10 malam, kamar inap Arey kedatangan tamu lagi, orang yang tak Arey sangka akan datang selarut ini.

"Ali? Lo kenapa? Kenapa mata lo sembab?"

Ali terlihat murung, dia masih memakai seragam sekolah di jam 10 malam, bahkan wajahnya sembab dan lembab karena air mata.

Sesya jadi ikutan bertanya, setau Sesya, Ali ini yang paling baik dan kalem, pasti Ali lagi ada masalah sama istri nya.

"Arey, aku boleh tidur disini gak sampai besok pagi?" lirih Ali serak, dia terlihat lelah dan kuyu.

"Boleh aja sih, cuma lo kenapa? Ada masalah sama Kak Rainy?"

Mendengar nama Rainy, Ali kembali menitihkan air matanya, dia menunduk dan berjongkok, kemudian tangisannya semakin kuat terdengar.

"Loh-loh, ngapa dah?"

Ali masih sesenggukan, bahunya bergetar tapi dia berusaha menjelaskan apa yang terjadi.

"T-tadi siang aku kerja kelompok di rumah Keisha..hiks..aku ketiduran sampai malam di ruang tamu rumah Keisha..hiks..t-terus ada pesan masuk dari Kak Rainy..dia..dia..hiks..dia minta cerai ke aku huaaaaaaaa aku gak mau ceraaaaai!"

Arey kaget, lah? Dia kira hubungan Ali dan Rainy adem ayem aja.

"Kok? Masalahnya bermula darimana cuy?"

"KEISHA JEBAK AKU! DIA NGIRIM FOTO AKU TIDUR DI RUANG TAMU RUMAHNYA TERUS NGIRIM KE WA KAK RAINY! TERUS KAK RAINY KECEWA SAMA AKU DAN MINTA CERAI! DIA UDAH GAK ADA DI RUMAH KAMI LAGIII! REY AKU HARUS GIMANAAA HUAAAAAAA!"

Arey meringis mendengar tangisan Ali, kasihan banget tapi Arey gatau bisa bantu apa.

"Gue kayanya bisa bantu, kebetulan Om gue ada yang punya kenalan Arsitek, mungkin dia kenal sama istri lo." sahut Sesya tiba-tiba.

Ali mengusap air matanya lalu menatap Sesya sedih "Kak..bantu Ali..hiks..Ali gak mau pisah dari Kak Rainy...Ali cinta sama kak Rainy..Ali bakal jelasin semuanya..tapi Ali gak mau pisah huhuuu.."

Ali terlihat rapuh sekali saat ini.

"Iya, gue urus dulu. Lo cuci muka gih, habis itu tidur di sofa sana." ujar Sesya.

Ali mengangguk pelan, dia sudah berusaha menghubungi Rainy, tapi dia diblokir.

Sedih, padahal ini bukan kesalahan Ali, ini ulah Keisya yang sudah sesuka hati memfitnah Ali.

Arey juga kasihan ngeliat Ali, dia yang paling kalem dan lembut kini terlihat sangat rapuh.

😽Bersambung😽

Mau besok atau hari ini Ali-Rainy dibuat?

Clingy Badboy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang